Tenang semua itu ada hikmahnya kok, yah begitulah nasihat yang seharusnya diberikan pada orang-orang yang wajahnya "kurang baik alias gak tampan" (saya termasuk kali hehe). karena gak semua orang gak tampan itu dirugikan,, nah supaya kita bersyukur atas kejelekan wajah kita ini 8 keuntungan menjadi orang yang gak tampan..
Saya rasa tidak ada orang yang ingin dilahirkan jadi orang jelek karena semua ingin lahir dengan rupa yang baik dan setelah besar tumbuh dan berkembang menjadi orang yang cakep yaitu kalau laki-laki itu ganteng dan kalau perempuan itu cantik. Tapi apa mau dikata kita tidak bisa memilih dan penampilan merupakan anugerah dari Sang Maha Kuasa.
Sebenarnya orang yang memiliki wajah atau penampilan yang relatif jelek itu tidak selalu membawa berkah karena semua ada hikmah atau keunggulan tertentu yang belum tentu bisa diraih oleh orang yang berpenampilan relatif baik. Diantaranya yaitu :
1. Tidak Banyak Gangguan Untuk Mengembangkan Diri
Orang yang berwajah jelek dan biasa saja punya banyak waktu luang untuk pengembangan diri karena tidak banyak gangguan dengan pacaran, dikejar penggemar, digoda lawan jenis, ditawari jadi foto model, kerja part time yang mengumbar kelebihan fisik, dan berbagai gangguan lain akibat keunggulan fisik. Terdapat waktu banyak untuk belajar dan berkarir labih serius untuk mempersiapkan masa depan yang akan dijalani nanti.
2. Tidak Mengalami Patah Hati Yang Serius
Kalau selama remaja tidak memikirkan masalah pacaran maka tidak mungkin ada rasa sakit hati karena diputuskan pacar, dikhianati pacar, rasa cemburu buta, dan lain sebagainya. Paling-paling hanya iri sama orang lain karena jomblo dan cemburu karena lawan jenis yang kita suka mesra dengan orang lain.
3. Mendapat Jodoh Yang Serius Dan Baik
Jika serius menggarap masa depan dan akhirnya mendulang sukses, pintar serta kemapanan maka tidak mungkin jodoh akan datang sendiri karena dari sisi bobot bibit bebet terpenuhi bobot dan bebet. Dengan kondisi sukses maka orang jelek bisa memperbaiki penampilan diri dengan uang yang melimpah sehingga memperbesar mendapat pasangan yang berkualitas baik. Tetapi jangan terlalu mengharap yang high quality karena cukup pandai dan baik saja itu sudah cukup untuk membentuk keluarga yang bahagia. Tidak perlu dapat jodoh yang cakep di fisik saja karena justru bisa menimbulkan masalah jika orang itu tidak memiliki itikad baik dan juga terlalu lugu / polos.
4. Lebih Bisa Menjaga Kesucian (Keperawanan / Keperjakaan)
Orang yang jelek / biasa yang memiliki iman yang kuat kurang dilirik lawan jenis untuk diajak melakukan seks bebas sehingga banyak terhindar dari perbuatan dosa, dari pergaulan bebas yang salah jalan, dari pengaruh ajakan narkoba, rokok, minuman keras, dsb. Setelah dewasa pun akan punya rasa percaya diri dan nilai lebih dari orang yang terjerumus pergaulan sesat. Orang yang jelek atau biasa saja bisa juga terjerumus jika tidak punya iman hanya sebagai orang yang diperalat oleh lawan jenis untuk pemuas nafsu, pemorotan uang, dll. Yang pasti setelah dewasa dan sadar orang jelek / biasa akan lebih menyesal dari yang berpenampilan oke.
5. Punya Banyak Kesempatan Untuk Mencengangkan Orang Lain
Orang yang mukanya biasa ke bawah biasanya kurang diperhitungkan dan dianggap masa depan akan biasa-biasa atau di bawah standard. Namun jika serius menggarap masa depan dan berhasil maka orang yang menganggap rendah kita akan tercengang hebat dan iri. Para lawan jenis pun dari yang acuh bisa berubah menjadi suka karena kepandaian dan kesuksesan yang telah diraih dengan kerja keras hasil banting tulang sendiri.
6. Minim Gangguan Setelah Berkeluarga
Orang yang memiliki muka yang jelek dan biasa umumnya kurang dilirik oleh pihak luar yang dapat menghancurkan koharmonisan rumah tangga yang sedang berjalan. Yang ada mungkin pihak luar yang hanya suka dengan harta yang dimiliki oleh keluarga itu. Dengan begitu bagi orang jelek / biasa yang pandai dan beriman, rintangan hidup semacam itu tidak akan diindahkan.
7. Meminimalisir Berbagai Tindak Kejahatan / Kriminalitas Seksual
Memiliki wajah yang dianggap bagus akan membahayakan kita ketika masih kecil dan remaja yang umumnya memiliki pemikiran yang polos. Ada banyak orang dewasa yang suka memangsa anak di bawah umur serta orang dewasa yang senang menjerumuskan pemuda pemudi abg ke lembah hitam. Memiliki anak yang secara umum dinilai cakep akan lebih membuat kita waswas karena akan lebih aktif dalam menarik rasa suka dari teman sebaya maupun yang lebih tua. Jika tidak diawasi dan dibekali dengan baik, masa depannya bisa hancur berantakan dalam sekejap.
8. Lebih Dihargai Karena Kemampuan Murni & Keimanan
Seseorang yang cerdas / pandai dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki serta memiliki keimanan yang baik di sisi agama sehingga memberikan sumbangsih yang besar bagi masyarakat umum akan jauh lebih dihargai oleh orang lain dan juga Tuhan. Berbeda dengan orang yang cakep secara fisik namun otaknya biasa dan perilakunya kurang baik di mata masyarakat. Mungkin orang segan kerena dia cakep tapi di belakang akan dicemoh. Orang jelek yang bodoh akan sangat berbahaya di masa depan, karena akan kalah bersaing dengan orang cakep yang bodoh. Tetapi orang jelek yang cerdas akan bisa memiliki ribuan anak buah yang cakep-cakep.
Cek TKPnya : http://menujuhijau.blogspot.com/2010/11/8-manfaat-memiliki-wajah-kurang-ganteng.html#ixzz19lhqeKqk
Jumat, 31 Desember 2010
6 Fakta Tentang Malaysia Yang Tidak Diketahui Rakyatnya
1. Pengakuan secara jujur dari Datuk Anwar Ibrahim pada NewYork Times.Bahwa sebagian besar pemimpin Malaysia terlalu pongah dan sombong meskipun sebenarnya Malaysia adalah negara lemah dan korup sehingga tidak bisa menghargai negara-negara tetangganya.(Di Indonesia ada KPK)
2. Terbatasnya akses informasi dari media informasi (surat kabar, televisi dan lain-lain) bagi rakyat Malaysia sehingga hanya sedikit saja informasi mengenai negara-negara tetangga yang dipunyai. Hal ini menyebabkan hidup rakyat Malaysia seperti katak dalam tempurung. Akibatnya, mereka merasa pintar padahal sesunggunya hidup dalam kemalasan dan kebodohan yang teramat sangat. Nilai-nilai demokrasi yang dicapai oleh negara tetangganya tidak banyak diketahui oleh rakyat Malaysia. Hal ini memang disengaja oleh pemerintah mereka agar rakyat tetap bodoh sehingga tidak membahayakan kekuasaan mereka.(Malaysia negara demokrasi????
3. Menurut analisis Robert C. Lie (Times magazine, June 2007), fenomena yang berlaku di Malaysia ini dalamistilah psikologi merupakan mekanisme pertahanan diri. Intinya, adanya kelemahan, kebodohan, serta kegagalan bangsa Malaysia mengaktualisasikan diri sebagai suatu bangsa yang bisa dihormati oleh bangsa lainnya menyebabkan mereka berusaha sekuat tenaga membalik penilaian tersebut dengan memberikan stigma yang lebih jelek terhadap negara tetangganya.
4. Analisis dari Dinas Rahasia Russia (2006) terhadap fenomena teroris Dr. Azahari dan Nurdin Moh. Top,menyatakan bahwa kedua orang tersebut adalah merupakan kaki tangan / agen rahasia Malaysia bekerjasama dengan CIA disusupkan ke Indonesia untuk mencegah fenomena kebangkitan Islam moderat di Indonesia. Seperti Analisis dari CIA, keberhasilan proses demokratisasi di Indonesia yang diikuti dengan kebangkitan Islam di Indonesia akan menjadikan Indonesia sebagai Negara besar dan maju di regional Asia Pasifik. Kondisi ini jelas tidak menguntungkan bagi Malaysia yang berupaya menjadi pemimpin di wilayah ini namun tidak memiliki kemampuan sama sekali. Kepentingan USA terhadap wilayah ini juga akan terganggu bila Indonesia berhasil muncul menjadi Negara besar dan maju di kawasan ini.
5. Dalam era globalisasi dewasa ini, peperangan bukan lagi menjadi suatu kunci bagi memenangi suatu persaingan. Justru saat ini yang dibutuhkan adalah soft power. Keunggulan budaya salah satunya. Dalam banyak hal ini jelas sekali keunggulan budaya Indonesia atas Malaysia. Lagu-lagu Indonesia banyak membanjiri Malaysia, bahkan menjadi top chart di negara mereka. Belum lagi hasil-hasil budaya lainnya seperti film, kerajinan, pencak silat, kebudayaan tradisional, dan lain-lain. Arsitektur misalnya, sudah menjadi pengetahuan umum bila menara kembar Petronas mencontek dari desain Candi Prambanan di Indonesia. Fenomena ini diakui oleh budayawan serta banyak artis Malaysia, salah satunya adalah Amy yang begitu gundah atas membanjirnya produk budaya dari Indonesia ke Malaysia
6. Tidak ada satupun kurikulum mancanegara yang memasukkan mata pelajaran bahasa Malaysia kedalam kuliahnya, satu-satunya turunan dari bahasa melayu yang dijadikan kurikulum pendidikan bahasa asing adalah bahasa Indonesia.(University di Australia, Belanda, Rusia, China, Jepang, Eropa, USA). Hal ini disebabkan karena bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa yang berpotensi semakin besar pemakaiannya di dunia (UNESCO).
Cek TKPnya : http://menujuhijau.blogspot.com/2010/12/6-fakta-tentang-malaysia-yang-tidak.html#ixzz19la0kvAl
2. Terbatasnya akses informasi dari media informasi (surat kabar, televisi dan lain-lain) bagi rakyat Malaysia sehingga hanya sedikit saja informasi mengenai negara-negara tetangga yang dipunyai. Hal ini menyebabkan hidup rakyat Malaysia seperti katak dalam tempurung. Akibatnya, mereka merasa pintar padahal sesunggunya hidup dalam kemalasan dan kebodohan yang teramat sangat. Nilai-nilai demokrasi yang dicapai oleh negara tetangganya tidak banyak diketahui oleh rakyat Malaysia. Hal ini memang disengaja oleh pemerintah mereka agar rakyat tetap bodoh sehingga tidak membahayakan kekuasaan mereka.(Malaysia negara demokrasi????
3. Menurut analisis Robert C. Lie (Times magazine, June 2007), fenomena yang berlaku di Malaysia ini dalamistilah psikologi merupakan mekanisme pertahanan diri. Intinya, adanya kelemahan, kebodohan, serta kegagalan bangsa Malaysia mengaktualisasikan diri sebagai suatu bangsa yang bisa dihormati oleh bangsa lainnya menyebabkan mereka berusaha sekuat tenaga membalik penilaian tersebut dengan memberikan stigma yang lebih jelek terhadap negara tetangganya.
4. Analisis dari Dinas Rahasia Russia (2006) terhadap fenomena teroris Dr. Azahari dan Nurdin Moh. Top,menyatakan bahwa kedua orang tersebut adalah merupakan kaki tangan / agen rahasia Malaysia bekerjasama dengan CIA disusupkan ke Indonesia untuk mencegah fenomena kebangkitan Islam moderat di Indonesia. Seperti Analisis dari CIA, keberhasilan proses demokratisasi di Indonesia yang diikuti dengan kebangkitan Islam di Indonesia akan menjadikan Indonesia sebagai Negara besar dan maju di regional Asia Pasifik. Kondisi ini jelas tidak menguntungkan bagi Malaysia yang berupaya menjadi pemimpin di wilayah ini namun tidak memiliki kemampuan sama sekali. Kepentingan USA terhadap wilayah ini juga akan terganggu bila Indonesia berhasil muncul menjadi Negara besar dan maju di kawasan ini.
5. Dalam era globalisasi dewasa ini, peperangan bukan lagi menjadi suatu kunci bagi memenangi suatu persaingan. Justru saat ini yang dibutuhkan adalah soft power. Keunggulan budaya salah satunya. Dalam banyak hal ini jelas sekali keunggulan budaya Indonesia atas Malaysia. Lagu-lagu Indonesia banyak membanjiri Malaysia, bahkan menjadi top chart di negara mereka. Belum lagi hasil-hasil budaya lainnya seperti film, kerajinan, pencak silat, kebudayaan tradisional, dan lain-lain. Arsitektur misalnya, sudah menjadi pengetahuan umum bila menara kembar Petronas mencontek dari desain Candi Prambanan di Indonesia. Fenomena ini diakui oleh budayawan serta banyak artis Malaysia, salah satunya adalah Amy yang begitu gundah atas membanjirnya produk budaya dari Indonesia ke Malaysia
6. Tidak ada satupun kurikulum mancanegara yang memasukkan mata pelajaran bahasa Malaysia kedalam kuliahnya, satu-satunya turunan dari bahasa melayu yang dijadikan kurikulum pendidikan bahasa asing adalah bahasa Indonesia.(University di Australia, Belanda, Rusia, China, Jepang, Eropa, USA). Hal ini disebabkan karena bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa yang berpotensi semakin besar pemakaiannya di dunia (UNESCO).
Cek TKPnya : http://menujuhijau.blogspot.com/2010/12/6-fakta-tentang-malaysia-yang-tidak.html#ixzz19la0kvAl
Pengakuan Jujur Anak Malaysia terhadap Indonesia
Saudara-saudaraku setanah air.Ini sekedar sharing jer. Tidak maksud apapun.. Kita mungkin sedikit perlu berempati kepada negara kita ni yang nyaris tak punya identitas.
Setelah diteliti lebih jauh ternyata forumers Malaysiaku tidak pernah berfikir panjang apa yang akan dia orang tulis,seperti:
1. Dia orang mengatakan bahwa Indonesia tidak kreatif dan mengambil budaya malaysia, nyatanya. semua budaya dan lagu Indonesia telah nyata2 kita claim (batik: kita bilang batik malaysia padahal batik hanya ada satu yaitu dari Indonesia dan kualitasnya jauh lebih baik;Reog: kita hanya mengubah nama saja menjadi barongan padahal semua itu sama saja dengan reog,dll). Tidakkah itu tindakan yang salah.
2. Kita Orang kata lagu Indonesia jelek. Kenapa kita tak bisa terima kenyataan bahwa di malaysia ramai yang disukai adalah lagu2 Indonesia. Peringkat pertama Top hits di salah satu stesen radio malaysia adalah PETERPAN. Malahan lagu daerah di Indonesia kita claim. (Rasa Sayange).
3. Kita orang kata bendera dan lambang garuda Indonesia menjiplak dari Polandia, Monaco, sedangkan kita orang pun tak tau sejarah bendera Indonesia, dan kita tak tau bahwa di dunia ini ramai negara yang memiliki lambang garuda. Sedangkan bendera kita persis sama dengan Amerika hanya beda di bulan dan mataharinya saja. Tidakkah seharusnya kita sedar diri.
4. Ramai kita kata orang Indonesia bodoh2 hampir disetiap forum di negara kita ni, saya kerap melihat kata2 dr forumer yg berbunyi: indon bodoh blalala. Macam mana dengan kita..? Nama pelajar malaysia pun tidak pernah terdengar di peringkat pertama di olimpiade sains international. sedangkan indonesia, hampir setiap tahun putra-putri indonesia menang dalam olimpiade internasional bahkan sering mendapat medali emas. Dan tidakkah kita tau bahwa dokter2 Indonesia selalu menjadi guru besar dan mengajari dokter2 malaysia di negara kita ni.
5. Salah satu dari forum yang kita tulis bahwa kita bangga dijajah England. Dan kemerdekaan kita hanyalah pemberian semata dan bukan merupakan hasil perjuangan.
Baca kutipan dari Majalah Time di tahun 1957 tentang kemerdekaan Negara kita.ya :
“The Malayans .. though the curiously un-enthusiastic calm with which they received their independence was attributed by British residents to the fact that it was ‘handed to them on a platter.’”
Warga negara kita tidak puas karena kemerdekaannya seperti diberi oleh kerajaan Inggris. Time Magazine, “Malaya, A New Nation”.
Indonesia lahir dan jadi bangsa besar di dunia dengan cara yang heroik, mengusir bangsa-bangsa imperialis terbesar dunia, Belanda, Inggris, Jepang. Sukarno, Hatta, Jenderal Sudirman, Bung Tomo ,sejarah Indonesia penuh dengan pahlawan-pahlawan besar.
6. Kita orang kata Indonesia pencuri, padahal dalam kenyataanya bahwa kitalah yang pencuri (Ambalat,illegal-logging,dll).
7. Ketergantungan kita Pada Indonesia.
Ekonomi kita tergantung dengan Indonesia. Meskipun TKI cuma kuli kasar, ekonomi kita akan langsung jatoh kalau mereka tak ada.
8. Kita tak sedar, tak tau bahwa di negara kita banyak tenaga pengajar yang dari Indonesia sedangkan tenaga pengajar malaysia tidak laku di Indonesia.
9. Kita bangga dengan kekuatan militer kita karena kita tidak tahu apa2. Indonesia masuk 13 besar forces terkuat didunia sedangkan malaysia masih dibawah 60!Dan dia orang (Indonesia) selalu menjadi forces inti dari pasukan PBB International.
++ sesungguhnya masih banyak lagi kelebihan Indonesia dari malaysia hanya saja kita selalu membantah dan tidak mau menerima kenyataan ini.
Cek TKPnya : http://menujuhijau.blogspot.com/2011/01/pengakuan-jujur-anak-malaysia-terhadap.html#ixzz19lQqmwGp
Jumat, 26 November 2010
Hanya Di Indonesia
1. Lumpur Lapindo
Tidak ada penangan serius dari pemilik Pt. Lapindo Brantas, bahkan sudah memakai uang negara (parah dah uang rakyat dipakai juga). Tapi tetap saja lumpur tersebut menyembur terus menerus.
2. Kekerasan Satpol PP
Makin sadis saja satpol pp.(gambar diambil pada saat kerusuhan di periuk atau juga dikenal periuk berdarah.
3. Koruptor yang bebas keluar masuk penjara
Penjara bagi Gayus bagaikan dirumahnya sendiri, lihat saja foto dibawah ini gayus lagi memfoto pemain tenis dibali (waduh Penjara sudah tidak efektif lagi untuk para koruptor).
Ini fakta, ini nyata, Hanya di Indonesia
Tidak ada penangan serius dari pemilik Pt. Lapindo Brantas, bahkan sudah memakai uang negara (parah dah uang rakyat dipakai juga). Tapi tetap saja lumpur tersebut menyembur terus menerus.
2. Kekerasan Satpol PP
Makin sadis saja satpol pp.(gambar diambil pada saat kerusuhan di periuk atau juga dikenal periuk berdarah.
3. Koruptor yang bebas keluar masuk penjara
Penjara bagi Gayus bagaikan dirumahnya sendiri, lihat saja foto dibawah ini gayus lagi memfoto pemain tenis dibali (waduh Penjara sudah tidak efektif lagi untuk para koruptor).
Ini fakta, ini nyata, Hanya di Indonesia
Cara Merubah Tampilan Google
Dari tampilan seperti ini:
menjadi seperti ini:
Langsung aja dah kita praktekan:
1. Ketik Funny Google di google seacrh
2. Pilih yang paling atas (biasanya)
3. ditampilan Type the name: (Terserah anda)
4. klik submit
5. lalu pilih tools, kemudian options, pilih General, kemudian homepagenya isi url dari funny googlenya
6. klik ok
7. coba klik home pagenya (biasanya berbentuk gambar rumah)
Selamat Mencoba
menjadi seperti ini:
Langsung aja dah kita praktekan:
1. Ketik Funny Google di google seacrh
2. Pilih yang paling atas (biasanya)
3. ditampilan Type the name: (Terserah anda)
4. klik submit
5. lalu pilih tools, kemudian options, pilih General, kemudian homepagenya isi url dari funny googlenya
6. klik ok
7. coba klik home pagenya (biasanya berbentuk gambar rumah)
Selamat Mencoba
Kamis, 25 November 2010
Tugas Softskill 6
Tugas Softskill 5
Tugas 5
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kompon diferensial!
Jawab :
Kompon diferensial merupakan arah arus yang mengalir di medan seri berlawanan dengan arus yang mengalir pada medan Shunt. Untuk generator kompon, terdapat arus yang mengalir pada medan seri jika dibebani, kadang-kadang arus beban ini terlalu besar sehingga medan seri perlu diberi resistans pembagi (diverter resistance).
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kompon diferensial!
Jawab :
Kompon diferensial merupakan arah arus yang mengalir di medan seri berlawanan dengan arus yang mengalir pada medan Shunt. Untuk generator kompon, terdapat arus yang mengalir pada medan seri jika dibebani, kadang-kadang arus beban ini terlalu besar sehingga medan seri perlu diberi resistans pembagi (diverter resistance).
Tugas Softskill 4
Tugas 4
1. Apa yang dimaksud dengan komponen kumulatif ?
Jawab :
Kompon kumulatif merupakan arah arus yang mengalir pada kumparan medan seri searah dengan arus yang mengalir di kumparan Shunt. Kompon kumulatif dibagi menjadi tiga, yaitu
1. Kompon lebih (over compund)
2. Kompon kurang (under compound)
3. Kompon rata (flat compund)
1. Apa yang dimaksud dengan komponen kumulatif ?
Jawab :
Kompon kumulatif merupakan arah arus yang mengalir pada kumparan medan seri searah dengan arus yang mengalir di kumparan Shunt. Kompon kumulatif dibagi menjadi tiga, yaitu
1. Kompon lebih (over compund)
2. Kompon kurang (under compound)
3. Kompon rata (flat compund)
Kamis, 18 November 2010
Tugas Softskill 1
TUGAS 1
1. Peralatan apa saja yang diperlukan dalam sistem pengadaan energi listrik untuk industri, rumah tangga!
Jawab:
a. Pembangkit : Sebagai sumber tenaga listrik yang antara lain berupa PLTA, PLTU, PLTD, PLTN, dsb.
b. Transmisi : Sebagai jaringan untuk menyalurkan tenaga listrik dari pembangkit ke beban atau ke jaringan distribusi.
c. Distribusi : Sebagai jaringan yang menyalurkan tenaga listrik ke konsumen atau pemakai.
2. Gambar dan terangkan cara merubah energi, serta peralatan yang diperlukan!
Jawab:
Pertama-tama generator mengubah energi mekanis menjadi energi listrik yang kemudian trafo mengubah energi listrik yang satu ke energi listrik yang lain dimana tegangan keluaran (output) dapat dinaikkan atau diturunkan oleh piranti ini sesuai kebutuhan. Energi listrik keluaran yang dihasilkan oleh trafo diubah oleh motor menjadi energi mekanis kembali dst. Peralatan yang diperlukan yaitu berupa generator, motor, dan transformator.
Gambar:
1. Peralatan apa saja yang diperlukan dalam sistem pengadaan energi listrik untuk industri, rumah tangga!
Jawab:
a. Pembangkit : Sebagai sumber tenaga listrik yang antara lain berupa PLTA, PLTU, PLTD, PLTN, dsb.
b. Transmisi : Sebagai jaringan untuk menyalurkan tenaga listrik dari pembangkit ke beban atau ke jaringan distribusi.
c. Distribusi : Sebagai jaringan yang menyalurkan tenaga listrik ke konsumen atau pemakai.
2. Gambar dan terangkan cara merubah energi, serta peralatan yang diperlukan!
Jawab:
Pertama-tama generator mengubah energi mekanis menjadi energi listrik yang kemudian trafo mengubah energi listrik yang satu ke energi listrik yang lain dimana tegangan keluaran (output) dapat dinaikkan atau diturunkan oleh piranti ini sesuai kebutuhan. Energi listrik keluaran yang dihasilkan oleh trafo diubah oleh motor menjadi energi mekanis kembali dst. Peralatan yang diperlukan yaitu berupa generator, motor, dan transformator.
Gambar:
Tugas Softskill 2
TUGAS 2
1. Apa gunanya transformator?
Jawab:
Untuk mengubah energi listrik yang satu ke energi listrik yang lain dimana tegangan keluaran (output) dapat dinaikkan atau diturunkan sesuai kebutuhan.
2. Dibagi atas berapa macam trafo berdasarkan kegunaannya?
Jawab:
Dibagi menjadi 4 yaitu:
a. Trafo penaik tegangan (step up) atau dapat disebut trafo daya.
b. Trafo penurun tegangan (step down) atau dapat disebut trafo distribusi.
c. Trafo alat ukur (instrument).
d. Trafo yang dipergunakan pada peralatan atau rangkaian elektronik, yakni untuk memblokir rangkaian yang satu dengan rangkaian yang lain.
1. Apa gunanya transformator?
Jawab:
Untuk mengubah energi listrik yang satu ke energi listrik yang lain dimana tegangan keluaran (output) dapat dinaikkan atau diturunkan sesuai kebutuhan.
2. Dibagi atas berapa macam trafo berdasarkan kegunaannya?
Jawab:
Dibagi menjadi 4 yaitu:
a. Trafo penaik tegangan (step up) atau dapat disebut trafo daya.
b. Trafo penurun tegangan (step down) atau dapat disebut trafo distribusi.
c. Trafo alat ukur (instrument).
d. Trafo yang dipergunakan pada peralatan atau rangkaian elektronik, yakni untuk memblokir rangkaian yang satu dengan rangkaian yang lain.
Tugas Softskill 3
TUGAS 3
1. Jangkar suatu motor arus searah mempunyai 648 penghantar dimana 65% langsung dibawah kutub dengan kerapatan fluks sebesar 48000 garis gaya per in2. Jika diameter inti jangkar 7 in dan panjang 4 in, arus yang mengalir pada tiap penghantar 20 Ampere. Hitung:
a. Garis gaya total yang cenderung untuk memutar jangkar.
b. Torsi yang bekerja pada jangkar dalam1b-ft.
c. Arus jangkar total, jika garis edar paralelnya sebanyak 4.
Jawab:
a. F= (B x I x l)/11300000= ((648 x 0,65)x 48000 x 20 x 4)/11300000=143,5 lb
b. T=F x lengan (jari-jari jangkar)= 143,5 x (7/2 x 1/12)= 41,8 lb-ft
c. Arus jangkar total = 4 x 20 = 80 Ampere
1. Jangkar suatu motor arus searah mempunyai 648 penghantar dimana 65% langsung dibawah kutub dengan kerapatan fluks sebesar 48000 garis gaya per in2. Jika diameter inti jangkar 7 in dan panjang 4 in, arus yang mengalir pada tiap penghantar 20 Ampere. Hitung:
a. Garis gaya total yang cenderung untuk memutar jangkar.
b. Torsi yang bekerja pada jangkar dalam1b-ft.
c. Arus jangkar total, jika garis edar paralelnya sebanyak 4.
Jawab:
a. F= (B x I x l)/11300000= ((648 x 0,65)x 48000 x 20 x 4)/11300000=143,5 lb
b. T=F x lengan (jari-jari jangkar)= 143,5 x (7/2 x 1/12)= 41,8 lb-ft
c. Arus jangkar total = 4 x 20 = 80 Ampere
Rabu, 08 September 2010
Tips n Info buat maniak insomnia
Beberapa tips n info bagi yang memiliki insomnia:
Tidur merupakan nikmat surga yang diturunkan ke bumi. Apa jadinya jika bro n sis tidak mendapatkan nikmat tersebut. Langsung aja dah tips n info buat para maniak insomnia
Pengobatan
Pengobatan insomnia tergantung kepada penyebab dan beratnya insomnia.
Orang tua yang mengalami perubahan tidur karena bertambahnya usia, biasanya tidak memerlukan pengobatan, karena perubahan tersebut adalah normal.
Penderita insomnia hendaknya tetap tenang dan santai beberapa jam sebelum waktu tidur tiba dan menciptakan suasana yang nyaman di kamar tidur; cahaya yang redup dan tidak berisik.
Jika penyebabnya adalah stres emosional, diberikan obat untuk mengurangi stres. Jika penyebabnya adalah depresi, diberikan obat anti-depresi.
Jika gangguan tidur berhubungan dengan aktivitas normal penderita dan penderita merasa sehat, bisa diberikan obat tidur untuk sementara waktu.
Durasi Tidur dan Kematian
Sebuah survei dari 1,1 juta penduduk di Amerika yang dilakukan oleh American Cancer Society menemukan bahwa mereka yang dilaporkan tidur sekitar 7 jam setiap malam memiliki tingkat kematian terendah, sedangkan orang-orang yang tidur kurang dari 6 jam atau lebih dari 8 jam lebih tinggi tingkat kematiannya. Tidur selama 8,5 jam atau lebih setiap malam dapat meningkatkan angka kematian sebesar 15%. Insomnia kronis - tidur kurang dari 3,5 jam (wanita) dan 4,5 jam (laki-laki) juga dapat menyebabkan kenaikan sebesar 15% tingkat kematian. Setelah mengontrol durasi tidur dan insomnia, penggunaan pil tidur juga berkaitan dengan peningkatan angka kematian.(Wikipedia.org)
Cara mengatasi insomnia ala saya:
- Rilekskan pikiran jangan terlalu stress
- Baca doa sebelum tidur bagi yang muslim
- Buatlah badan anda menjadi capek
- Merenung (mungkin bro n sis punya salah tadi pagi ma seseorang yang membuat bro n sis jadi kepikiran truzz)
- Bacalah Al-qur’an min 1 lembar bagi yang muslim (biasanya yang ini bro n sis yang paling ampuh)
- Minum obat sakit kepala yang menyebabkan kantuk (tapi yang ini ga disarankan bro n sis ntar over dosis)
Tidur merupakan nikmat surga yang diturunkan ke bumi. Apa jadinya jika bro n sis tidak mendapatkan nikmat tersebut. Langsung aja dah tips n info buat para maniak insomnia
Pengobatan
Pengobatan insomnia tergantung kepada penyebab dan beratnya insomnia.
Orang tua yang mengalami perubahan tidur karena bertambahnya usia, biasanya tidak memerlukan pengobatan, karena perubahan tersebut adalah normal.
Penderita insomnia hendaknya tetap tenang dan santai beberapa jam sebelum waktu tidur tiba dan menciptakan suasana yang nyaman di kamar tidur; cahaya yang redup dan tidak berisik.
Jika penyebabnya adalah stres emosional, diberikan obat untuk mengurangi stres. Jika penyebabnya adalah depresi, diberikan obat anti-depresi.
Jika gangguan tidur berhubungan dengan aktivitas normal penderita dan penderita merasa sehat, bisa diberikan obat tidur untuk sementara waktu.
Durasi Tidur dan Kematian
Sebuah survei dari 1,1 juta penduduk di Amerika yang dilakukan oleh American Cancer Society menemukan bahwa mereka yang dilaporkan tidur sekitar 7 jam setiap malam memiliki tingkat kematian terendah, sedangkan orang-orang yang tidur kurang dari 6 jam atau lebih dari 8 jam lebih tinggi tingkat kematiannya. Tidur selama 8,5 jam atau lebih setiap malam dapat meningkatkan angka kematian sebesar 15%. Insomnia kronis - tidur kurang dari 3,5 jam (wanita) dan 4,5 jam (laki-laki) juga dapat menyebabkan kenaikan sebesar 15% tingkat kematian. Setelah mengontrol durasi tidur dan insomnia, penggunaan pil tidur juga berkaitan dengan peningkatan angka kematian.(Wikipedia.org)
Cara mengatasi insomnia ala saya:
- Rilekskan pikiran jangan terlalu stress
- Baca doa sebelum tidur bagi yang muslim
- Buatlah badan anda menjadi capek
- Merenung (mungkin bro n sis punya salah tadi pagi ma seseorang yang membuat bro n sis jadi kepikiran truzz)
- Bacalah Al-qur’an min 1 lembar bagi yang muslim (biasanya yang ini bro n sis yang paling ampuh)
- Minum obat sakit kepala yang menyebabkan kantuk (tapi yang ini ga disarankan bro n sis ntar over dosis)
Sabtu, 05 Juni 2010
Manajemen
1. Kasus konflik Antara Karyawan dengan Pimpinan
Konflik jenis ini relatif sulit karena sering tidak dinyatakan secara terbuka. Umumnya karyawan pihak karyawan lebih cenderung untuk diam, meskipun mengalami pertentangan dengan pihak atasan. Yang penting bagi suatu organisasi adalah agar setiap konflik hendaknya bisa diselesaikan dengan baik. Kebanyakan suatu konflik menjadi makin berat karena lama terpendam. Karena itulah penting bagi suatu organisasi “menemukan” konflik atau sumbernya sedini mungkin. Cara yang ditempuh adalah dengan menggalakkan saluran komunikasi ke atas. Menurut Heidjrachman Ranupandojo ada beberapa cara yang bisa dipakai untuk menemukan konflik atau sumbernya, yaitu :
* Membuat prosedur penyelesaian konflik (grievance procedure)
Dengan adanya “grievance procedure” ini memberanikan karyawan untuk mengadu kalau dirasakan adanya ketidak adilan. Keberanian untuk segera memberitahukan masalah, merupakan suatu keuntungan bagi organisasi/perusahaan.
* Observasi langsung
Tidak semua konflik disuarakan oleh karyawan. Oleh karena itu ketajaman observasi dari pimpinan akan dapat mendeteksi ada tidaknya suatu (sumber) konflik, sehingga dapat segera ditangani sebelum mengalami eskalasi.
* Kotak saran (suggestion box)
Cara semacam ini banyak digunakan oleh perusahaan atau lembaga-lembaga lain. Cara ini cukup efektif karena para karyawan ataupun para pengadu tidak perlu bertatap muka dengan pimpinan. Bahkan bisa merahasiakan identitasnya. Namun, lembaga juga harus hati-hati karena adanya kemungkinan adanya “fitnah” dari kotak saran tersebut.
* Politik pintu terbuka
Politik pintu terbuka memang sering diumumkan, tetapi hasilnya sering tidak memuaskan. Hal ini sering terjadi karena pihak pimpinan tidak sungguh-sungguh dalam “membuka” pintunya. Paling tidak ini dirasakan oleh karyawan. Juga adanya keseganan dari pihak karyawan sering menjadi penghalang terhadap keberhasilan cara semacam ini.
* Mengangkat konsultan personalia
Konsultan personalia pada umumnya seorang ahli dalam bidang psikologi dan biasanya merupakan staf dari bagian personalia. Kadang-kaang karyawan segan pergi menemui atasannya, tetapi bisa menceritakan kesulitannya pada konsultan psikologi ini.
* Mengangkat “ombudsman”
Ombudsman adalah orang yang bertugas membantu “mendengarkan” kesulitan-kesulitan yang ada atau dialami oleh karyawan untuk diberitahukan kepada pimpinan. Ombudsman biasanya adalah orang yang disegani karena kejujuran dan keadilannya.
2. Langkah-langkah Manajemen Untuk Menangani Konflik
* Menerima dan mendefinisikan pokok masalah yang menimbulkan ketidak puasan.
Langkah ini sangat penting karena kekeliruan dalam mengetahui masalah yang sebenarnya akan menimbulkan kekeliruan pula dalam merumuskan cara pemecahannya.
* Mengumpulkan keterangan/fakta
Fakta yang dikumpulkan haruslah lengkap dan akurat, tetapi juga harus dihindari tercampurnya dengan opini atau pendapat. Opini atau pendapat sudah dimasuki unsur subyektif. Oleh karena itu pengumpulan fakta haruslah dilakukan denganm hati-hati
* Menganalisis dan memutuskan
Dengan diketahuinya masalah dan terkumpulnya data, manajemen haruslah mulai melakukan evaluasi terhadap keadaan. Sering kali dari hasil analisa bisa mendapatkan berbagai alternatif pemecahan.
* Memberikan jawaban
Meskipun manajemen kemudian sudah memutuskan, keputusan ini haruslah dibertahukan kepada pihak karyawan.
* Tindak lanjut.
Langkah ini diperlukan untuk mengawasi akibat dari keputusan yang telah diperbuat.
Konflik jenis ini relatif sulit karena sering tidak dinyatakan secara terbuka. Umumnya karyawan pihak karyawan lebih cenderung untuk diam, meskipun mengalami pertentangan dengan pihak atasan. Yang penting bagi suatu organisasi adalah agar setiap konflik hendaknya bisa diselesaikan dengan baik. Kebanyakan suatu konflik menjadi makin berat karena lama terpendam. Karena itulah penting bagi suatu organisasi “menemukan” konflik atau sumbernya sedini mungkin. Cara yang ditempuh adalah dengan menggalakkan saluran komunikasi ke atas. Menurut Heidjrachman Ranupandojo ada beberapa cara yang bisa dipakai untuk menemukan konflik atau sumbernya, yaitu :
* Membuat prosedur penyelesaian konflik (grievance procedure)
Dengan adanya “grievance procedure” ini memberanikan karyawan untuk mengadu kalau dirasakan adanya ketidak adilan. Keberanian untuk segera memberitahukan masalah, merupakan suatu keuntungan bagi organisasi/perusahaan.
* Observasi langsung
Tidak semua konflik disuarakan oleh karyawan. Oleh karena itu ketajaman observasi dari pimpinan akan dapat mendeteksi ada tidaknya suatu (sumber) konflik, sehingga dapat segera ditangani sebelum mengalami eskalasi.
* Kotak saran (suggestion box)
Cara semacam ini banyak digunakan oleh perusahaan atau lembaga-lembaga lain. Cara ini cukup efektif karena para karyawan ataupun para pengadu tidak perlu bertatap muka dengan pimpinan. Bahkan bisa merahasiakan identitasnya. Namun, lembaga juga harus hati-hati karena adanya kemungkinan adanya “fitnah” dari kotak saran tersebut.
* Politik pintu terbuka
Politik pintu terbuka memang sering diumumkan, tetapi hasilnya sering tidak memuaskan. Hal ini sering terjadi karena pihak pimpinan tidak sungguh-sungguh dalam “membuka” pintunya. Paling tidak ini dirasakan oleh karyawan. Juga adanya keseganan dari pihak karyawan sering menjadi penghalang terhadap keberhasilan cara semacam ini.
* Mengangkat konsultan personalia
Konsultan personalia pada umumnya seorang ahli dalam bidang psikologi dan biasanya merupakan staf dari bagian personalia. Kadang-kaang karyawan segan pergi menemui atasannya, tetapi bisa menceritakan kesulitannya pada konsultan psikologi ini.
* Mengangkat “ombudsman”
Ombudsman adalah orang yang bertugas membantu “mendengarkan” kesulitan-kesulitan yang ada atau dialami oleh karyawan untuk diberitahukan kepada pimpinan. Ombudsman biasanya adalah orang yang disegani karena kejujuran dan keadilannya.
2. Langkah-langkah Manajemen Untuk Menangani Konflik
* Menerima dan mendefinisikan pokok masalah yang menimbulkan ketidak puasan.
Langkah ini sangat penting karena kekeliruan dalam mengetahui masalah yang sebenarnya akan menimbulkan kekeliruan pula dalam merumuskan cara pemecahannya.
* Mengumpulkan keterangan/fakta
Fakta yang dikumpulkan haruslah lengkap dan akurat, tetapi juga harus dihindari tercampurnya dengan opini atau pendapat. Opini atau pendapat sudah dimasuki unsur subyektif. Oleh karena itu pengumpulan fakta haruslah dilakukan denganm hati-hati
* Menganalisis dan memutuskan
Dengan diketahuinya masalah dan terkumpulnya data, manajemen haruslah mulai melakukan evaluasi terhadap keadaan. Sering kali dari hasil analisa bisa mendapatkan berbagai alternatif pemecahan.
* Memberikan jawaban
Meskipun manajemen kemudian sudah memutuskan, keputusan ini haruslah dibertahukan kepada pihak karyawan.
* Tindak lanjut.
Langkah ini diperlukan untuk mengawasi akibat dari keputusan yang telah diperbuat.
Minggu, 18 April 2010
Coding Ascending Dan Descending
Gunawan Corp.
Listingnya:
Program Sorting;
uses crt;
type tarray = array [1..20] of integer;
tsort = object
dataKe, data : tarray;
jum, lokasi, jarak, x, y : integer;
isi : array [1..7] of string;
tekan : char;
pil, pilihan : byte;
procedure input;
procedure tukar(var satu,dua : integer);
procedure ambil_data;
procedure bubble;
procedure bubbleDescending;
procedure selection;
procedure exchange;
procedure insertion;
procedure tampil;
procedure menu;
procedure menu_pilih;
end;
procedure tsort.input;
var
i : integer;
begin
write('masukkan banyaknya jumlah data = ');
readln(jum);
for i := 1 to jum do
begin
write('data ke-',i,':');
readln(dataKe[i]);
end;
end;
procedure tsort.ambil_data;
var
i : integer;
begin
for i := 1 to jum do
begin
data[i] := dataKe[i];
end;
end;
procedure tsort.tukar(var satu,dua : integer);
var
temp : integer;
begin
temp := satu;
satu := dua;
dua := temp;
end;
procedure tsort.bubble;
var
i,j : integer;
begin
ambil_data;
textcolor(white);
writeln('metode bubble sort');
writeln;
write('awal : ');
tampil;
for i := 1 to jum-1 do
begin
write('i = ',i);
for j := 1 to jum-1 do
begin
if data[j] > data[j+1] then
tukar(data[j],data[j+1]);
tampil;
delay(100);
end;
writeln;
end;
write('hasil : ');
tampil;
end;
procedure tsort.bubbleDescending;
var
i,j : integer;
begin
ambil_data;
textcolor(white);
writeln('metode bubble sort Descending');
writeln;
write('awal : ');
tampil;
for i := 1 to jum-1 do
begin
write('i = ',i);
for j := 1 to jum-1 do
begin
if data[j] < data[j+1] then
tukar(data[j],data[j+1]);
tampil;
delay(100);
end;
writeln;
end;
write('hasil : ');
tampil;
end;
procedure tsort.selection;
var
i, j : integer;
begin
ambil_data;
writeln('metode selection');
writeln;
write('awal = ');
tampil;
writeln;
for i := 1 to jum-1 do
begin
lokasi := i;
for j := i+1 to jum do
begin
if data[j] < data [lokasi] then
lokasi := j;
end;
write('i = ',i);
if lokasi <> i then tukar (data[i],data[lokasi]);
tampil;
delay(100);
end;
writeln;
write('hasil = ');
tampil;
end;
procedure tsort.exchange;
var
i, j : integer;
begin
ambil_data;
writeln('metode exchange sort');
writeln;
write('awal = ');
tampil;
writeln;
for i := 1 to jum-1 do
begin
write('i = ',i);
for j := i+1 to jum+1 do
begin
if data[i] < data[j] then
tukar(data[i], data[j]);
tampil;
delay(100);
end;
writeln;
end;
write('hasil : ');
tampil;
end;
procedure tsort.insertion;
var
i, j, temp : integer;
begin
ambil_data;
textcolor(white);
writeln('metode insertion sort');
writeln;
write('awal : ');
tampil;
for i := 1 to jum do
begin
write('i = ',i);
temp := data[i];
j := i - 1;
while (data[j] > temp) and (j>=0) do
begin
data[j+1] := data[j];
j := j-1;
end;
data[j+1] := temp;
tampil;
delay(100);
end;
writeln;
write('hasil : ');
tampil;
end;
procedure tsort.tampil;
var
i : integer;
begin
for i := 1 to jum do
begin
gotoxy(i*6, whereY);
write(data[i] : 4);
end;
writeln;
end;
procedure tsort.menu;
var
i : integer;
begin
x:=30; y:=7;
isi[1] := ' input ';
isi[2] := ' bubble sort ascending';
isi[3] := ' bubble sort descending';
isi[4] := ' selection';
isi[5] := ' exchange';
isi[6] := ' insertion';
isi[7] := ' exit';
for i := 1 to 7 do
begin
gotoxy(x,y+2);
write(isi[i]);
end;
end;
procedure tsort.menu_pilih;
var
i : integer;
pilama : byte;
begin
for i := 1 to 7 do
begin
gotoxy(x,y+i);
write(isi[i]);
end;
pil := 1;
textcolor(white);
repeat
gotoxy(x,y+pil);
textbackground(blue);
write(isi[pil]);
pilama := pil;
tekan := readkey;
case ord(tekan) of
72 : pil := pil - 1;
80 : pil := pil + 1;
end;
gotoxy(x,y+pilama);
textbackground(black);
write(isi[pilama]);
if (pil > 7) then pil := 1;
if (pil < 1) then pil := 7;
textbackground(black);
until tekan = #13;
pilihan := pilama;
end;
var
sort : tsort;
keluar : boolean;
begin
clrscr;
keluar := false;
textbackground(black);
sort.menu;
textbackground(black);
sort.menu_pilih;
repeat
textbackground(black);
case sort.pilihan of
1 : begin
clrscr;
sort.input;
clrscr;
sort.menu_pilih;
end;
2 : begin
clrscr;
sort.bubble;
readln;
clrscr;
sort.menu_pilih;
end;
3 : begin
clrscr;
sort.bubbleDescending;
readln;
clrscr;
sort.menu_pilih;
end;
4 : begin
clrscr;
sort.selection;
readln;
clrscr;
sort.menu_pilih;
end;
5 : begin
clrscr;
sort.exchange;
readln;
clrscr;
sort.menu_pilih;
end;
6 : begin
clrscr;
sort.insertion;
readln;
clrscr;
sort.menu_pilih;
end;
7 : keluar := true;
end;
until keluar;
textbackground(black);
end.
by Jojo SkyLine
Listingnya:
Program Sorting;
uses crt;
type tarray = array [1..20] of integer;
tsort = object
dataKe, data : tarray;
jum, lokasi, jarak, x, y : integer;
isi : array [1..7] of string;
tekan : char;
pil, pilihan : byte;
procedure input;
procedure tukar(var satu,dua : integer);
procedure ambil_data;
procedure bubble;
procedure bubbleDescending;
procedure selection;
procedure exchange;
procedure insertion;
procedure tampil;
procedure menu;
procedure menu_pilih;
end;
procedure tsort.input;
var
i : integer;
begin
write('masukkan banyaknya jumlah data = ');
readln(jum);
for i := 1 to jum do
begin
write('data ke-',i,':');
readln(dataKe[i]);
end;
end;
procedure tsort.ambil_data;
var
i : integer;
begin
for i := 1 to jum do
begin
data[i] := dataKe[i];
end;
end;
procedure tsort.tukar(var satu,dua : integer);
var
temp : integer;
begin
temp := satu;
satu := dua;
dua := temp;
end;
procedure tsort.bubble;
var
i,j : integer;
begin
ambil_data;
textcolor(white);
writeln('metode bubble sort');
writeln;
write('awal : ');
tampil;
for i := 1 to jum-1 do
begin
write('i = ',i);
for j := 1 to jum-1 do
begin
if data[j] > data[j+1] then
tukar(data[j],data[j+1]);
tampil;
delay(100);
end;
writeln;
end;
write('hasil : ');
tampil;
end;
procedure tsort.bubbleDescending;
var
i,j : integer;
begin
ambil_data;
textcolor(white);
writeln('metode bubble sort Descending');
writeln;
write('awal : ');
tampil;
for i := 1 to jum-1 do
begin
write('i = ',i);
for j := 1 to jum-1 do
begin
if data[j] < data[j+1] then
tukar(data[j],data[j+1]);
tampil;
delay(100);
end;
writeln;
end;
write('hasil : ');
tampil;
end;
procedure tsort.selection;
var
i, j : integer;
begin
ambil_data;
writeln('metode selection');
writeln;
write('awal = ');
tampil;
writeln;
for i := 1 to jum-1 do
begin
lokasi := i;
for j := i+1 to jum do
begin
if data[j] < data [lokasi] then
lokasi := j;
end;
write('i = ',i);
if lokasi <> i then tukar (data[i],data[lokasi]);
tampil;
delay(100);
end;
writeln;
write('hasil = ');
tampil;
end;
procedure tsort.exchange;
var
i, j : integer;
begin
ambil_data;
writeln('metode exchange sort');
writeln;
write('awal = ');
tampil;
writeln;
for i := 1 to jum-1 do
begin
write('i = ',i);
for j := i+1 to jum+1 do
begin
if data[i] < data[j] then
tukar(data[i], data[j]);
tampil;
delay(100);
end;
writeln;
end;
write('hasil : ');
tampil;
end;
procedure tsort.insertion;
var
i, j, temp : integer;
begin
ambil_data;
textcolor(white);
writeln('metode insertion sort');
writeln;
write('awal : ');
tampil;
for i := 1 to jum do
begin
write('i = ',i);
temp := data[i];
j := i - 1;
while (data[j] > temp) and (j>=0) do
begin
data[j+1] := data[j];
j := j-1;
end;
data[j+1] := temp;
tampil;
delay(100);
end;
writeln;
write('hasil : ');
tampil;
end;
procedure tsort.tampil;
var
i : integer;
begin
for i := 1 to jum do
begin
gotoxy(i*6, whereY);
write(data[i] : 4);
end;
writeln;
end;
procedure tsort.menu;
var
i : integer;
begin
x:=30; y:=7;
isi[1] := ' input ';
isi[2] := ' bubble sort ascending';
isi[3] := ' bubble sort descending';
isi[4] := ' selection';
isi[5] := ' exchange';
isi[6] := ' insertion';
isi[7] := ' exit';
for i := 1 to 7 do
begin
gotoxy(x,y+2);
write(isi[i]);
end;
end;
procedure tsort.menu_pilih;
var
i : integer;
pilama : byte;
begin
for i := 1 to 7 do
begin
gotoxy(x,y+i);
write(isi[i]);
end;
pil := 1;
textcolor(white);
repeat
gotoxy(x,y+pil);
textbackground(blue);
write(isi[pil]);
pilama := pil;
tekan := readkey;
case ord(tekan) of
72 : pil := pil - 1;
80 : pil := pil + 1;
end;
gotoxy(x,y+pilama);
textbackground(black);
write(isi[pilama]);
if (pil > 7) then pil := 1;
if (pil < 1) then pil := 7;
textbackground(black);
until tekan = #13;
pilihan := pilama;
end;
var
sort : tsort;
keluar : boolean;
begin
clrscr;
keluar := false;
textbackground(black);
sort.menu;
textbackground(black);
sort.menu_pilih;
repeat
textbackground(black);
case sort.pilihan of
1 : begin
clrscr;
sort.input;
clrscr;
sort.menu_pilih;
end;
2 : begin
clrscr;
sort.bubble;
readln;
clrscr;
sort.menu_pilih;
end;
3 : begin
clrscr;
sort.bubbleDescending;
readln;
clrscr;
sort.menu_pilih;
end;
4 : begin
clrscr;
sort.selection;
readln;
clrscr;
sort.menu_pilih;
end;
5 : begin
clrscr;
sort.exchange;
readln;
clrscr;
sort.menu_pilih;
end;
6 : begin
clrscr;
sort.insertion;
readln;
clrscr;
sort.menu_pilih;
end;
7 : keluar := true;
end;
until keluar;
textbackground(black);
end.
by Jojo SkyLine
Jumat, 16 April 2010
Manajemen pengawasan
• Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut.Controlling is the process of measuring performance and taking action to ensure desired results. (Schermerhorn,2002)
• Pengawasan adalah proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan . the process of ensuring that actual activities conform the planned activities. (Stoner,Freeman,&Gilbert,1995)
Konsep Pengendalian Manajemen
• Pengendalian: adalah proses untuk menjamin agar kegiatan mengarah ke tujuan yang diinginkan
• Unsur Pengendalian:
o 1. Detektor atau sensor
o 2. Assesor atau penilai
o 3. Efektor atau pengubah
o 4. Jaringan Komunikasi
• Sopir Mobil
o Mata (sensor)
o Otak (assessor)
o Kaki (effector)
o Jaringan komunikasi dari indera otak anggota badan
Manajemen
• Organisasi terdiri atas sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu
• Tujuan organisasi bisnis adalah memperoleh laba yang memuaskan
• Pimpinan organisasi adalah manajemen
• Manajemen punya atasan dan bawahan
• Manajemen Senior menetapkan strategi untuk mencapai tujuan organisasi
…
…
• Proses pengendalian manajemen adalah kegiatan yang digunakan oleh seluruh manajemen untuk menjamin bahwa anggota organisasi bawahan yang disupervisi akan mengimplementasikan strategi yang ditetapkan
Beda Pengendalian mgt dg pengendalian tubuh atau sopir
• Standar tidak tertentu (tetap) tetapi merupakan proses perencanaan
• Pengendalian management tidak otomatis
• PM memerlukan koordinasi antar individu
• Hubungan antara tindakan yg diamati dg perilaku yg diperlukan mungkin tidak jelas
• PM banyak yg merupakan swakontrol
Pengendalian Manajemen
• Adalah suatu proses yang digunakan untuk mempengaruhi para anggota organisasi agar menerapkan strategi organisasi. Pengendalian manajemen merupakan:
o Aktivitas Pengendalian Manajemen
o Keselarasan Tujuan
o Salah satu alat implementasi Strategi, selain struktur organisasi, manajemen SDM, Budaya
o Menekankan aspek Keuangan dan Nonkeuangan
o Membantu Mengembangkan Strategi Baru
Batas Pengendalian Manajemen
• Tiga aktivitas yang memerlukan perencanaan dan pengendalian:
o Strategy Formulation
o Management Control
o Task Control
Beberapa Istilah Asing
mengenai Pengawasan
• Controlling
• Evaluating
• Appraising
• Correcting
Pengendalian Manajemen
• Adalah suatu proses yang digunakan untuk mempengaruhi para anggota organisasi agar menerapkan strategi organisasi. Pengendalian manajemen merupakan:
o Aktivitas Pengendalian Manajemen
o Keselarasan Tujuan
o Salah satu alat implementasi Strategi, selain struktur organisasi, manajemen SDM, Budaya
o Menekankan aspek Keuangan dan Nonkeuangan
o Membantu Mengembangkan Strategi Baru
Perumusan Strategi
Pengendalian Manajemen
Pengendalian Tugas
Goal, strategies & policies
Implementasi strategi
Efisien dan efektif
Aktivitas Pengendalian Manajemen
• 1. Perencanaan
• 2. Koordinasi
• 3. Komunikasi
• 4. Evaluasi
• 5. Pengambilan Keputusan
• 6. Mempengaruhi orang untuk mengubah perilakunya
• Masalah utama dalam PM adalah mendorong agar saat para anggota organisasi mencapai tujuannya sendiri, dan pada saat yang sama mereka secara otomatis membantu pencapaian tujuan organisasi (goal congruence)
Tujuan dari Fungsi Pengawasan
• adaptasi lingkungan
• meminimalkan kegagalan
• meminimumkan biaya
• mengantisipasi kompleksitas dari organisasi
Proses Pengawasan
Tidak
Ya
Penilaian
Kinerja
Pengambilan Tindakan Koreksi dan Melakukan evaluasi ulang atas Standar yang telah ditetapkan
Apakah Kinerja yang dicapai sesuai dengan Standar ?
Penentuan Standard dan Metode Penilaian Kinerja
Tujuan Tercapai
Umpan Balik
Beberapa Gejala
yang memerlukan Pengawasan
• Terjadi penurunan pendapatan atau profit, namun tidak begitu jelas faktor penyebabnya
• Penurunan kualitas pelayanan (teridentifikasi dari adanya keluhan pelanggan)
• Ketidakpuasan pegawai (teridentifikasi dari adanya keluhan pegawai, produktifitas kerja yang menurun, dan lain sebagainya)
• Berkurangnya kas perusahaan
• Banyaknya pegawai atau pekerja yang menganggur
• Tidak terorganisasinya setiap pekerjaan dengan baik
• Biaya yang melebihi anggaran
• Adanya penghamburan dan inefisiensi
Pengawasan berdasarkan Proses Kegiatan
Feedforward Controls
Memastikan bahwa petunjuk yang jelas dan faktor input yang ditetapkan telah tersedia
Concurrent Controls
Memastikan bahwa segala proses dan perangkat penunjang berjalan sebagaimana mestinya
Postaction Controls
Memastikan bahwa output yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
Awal
Proses
Akhir
Beberapa faktor yang terkait dengan Pengawasan dalam Bidang SDM
• Penerapan Employee Discipline System
• Adanya Career Path
• Pemahaman Manajer atas Motivasi, Kepuasan, serta Gaya Kepemimpinan yang diterapkan
Pengawasan di Bagian Informasi
• Penggunaan Teknologi Komputer dan Teknologi Informasi
• Penerapan Sistem Informasi Manajemen
Pengawasan di Bagian Keuangan
• Analisis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis)
• Manajemen Kas (Cash Management)
• Pengelolaan Biaya (Cost Control)
Pengawasan di Bagian Pemasaran
• Evaluasi atas Pasar Sasaran dan Pasar Potensial
• Survey atas Perilaku Konsumen dan berbagai Faktor yang terkait dengan Konsumen
• Evaluasi atas Strategi Pemasaran dan Bauran Pemasaran yang dilakukan
Pengawasan di Bagian Produksi/Operasi
• Evaluasi atas Plant Location
• Evaluasi atas Plant Lay-out
• Evaluasi atas Production Process and Schedule
• Evaluasi atas Product Distribution
Mempertahankan (Memelihara)
Fungsi Pengawasan
• Sistem pengawasan tradisional (traditional control system)
• sistem pengawasan yang berdasarkan komitmen (commitment-based control system).
Sumber : http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:gurGYFKVUDgJ:luluk.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9032/Pertemuan%2Bketigabelas.ppt+pengertian+manajemen+pengawasan&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-a
Minggu, 28 Maret 2010
Perkembangan ekonomi
Perkembangan Ekonomi di Sector Pertanian
Pembangunan ekonomi pada sector pertanian dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan petani dan mensukseskan pemerataan pembangunan pedesaan. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa dalam struktur perekonomian Jawa Barat sektor pertanian merupakan sector dominan ke tiga terbesar setelah industri dan perdagangan.
Upaya yang sudah dijalankan pemerintah kearah itu adalah dengan menerapkan program intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi dan rehabilitasi. Ulasan pada bab ini akan dikelompokkan dalam sub sektor sebagai berikut:
5.1 Pertanian Tanaman Pangan
5.2 Perkebunan
5.3 Kehutanan
5.4 Peternakan
5.5 Perikanan
5.1 Pertanian Tanaman Pangan
Tanaman pangan meliputi tanaman bahan makanan, sayur-sayuran dan buah-buahan. Tanaman Bahan Makanan terdiri dari jenis padi-padian, jagung, umbi-umbian dan kacang-kacangan. Data tanaman bahan makanan dirinci menurut luas panen, hasil per hektar dan produksi. Luas lahan dengan menggunakan irigasi teknis terus meningkat dibanding tahun sebelumnya dan mencapai angka 383 261 Ha atau sekitar 41.20 persen dari luas sawah lahan total.
Sedangkan luas lahan kering bila dilihat menurut penggunaannya, yang utama adalah jenis tegal/kebun mencapai 612 151 Ha atau 23,35 persen dari jumlah lahan kering, disusul oleh Hutan Negara 577 110 Ha (22,41 persen) sedangkan yang paling kecil adalah lahan yang sementara tidak diusahakan yaitu 10 534 Ha ( persen).
Pada tahun 2004 luas panen padi mengalami kenaikan yang signifikan dibanding tahun 2003 demikian pula hasil produksinya. Untuk padi sawah luas panen dan produksinya mengalami kenaikan masing-masing sebesar 15,2 dan 11,62 persen. Sementara itu padi lading luas panennya dan produksinya mengalami penurunan masing–masing sebesar 7,73 dan 12,38 persen. Sedangkan hasil per hektar mengalami penurunan yaitu sebesar 2,15 kuintal per hektar untuk padi sawah dan 1,34 kuintal per hektar untuk padi ladang.
Pada tahun 2004 rata-rata terjadi peningkatan pada luas panen sayursayuran di Jawa Barat terutama pada bawang daun, bawang merah, kentang, kubis, petsai, wortel, bayam, tomat dan kacang merah. Kenaikan luas panen berimbas pada kenaikan jumlah produksinya. Produksi sayur-sayuran yang meningkat ini dimungkinkan oleh meningkatnya pengetahuan petani tentang teknik bercocok tanam, yaitu dengan mengembangkan pola tanam intensifikasi dan diversifikasi.
Sedangkan produksi sayur-sayuran yang mengalami penurunan adalah kacang panjang, bayam, ketimun, cabe, tomat, terong, kangkung, bawang putih, melinjo, dan petai.
5.2 P e r k e b u n a n
Sub sektor perkebunan mempunyai peranan yang cukup besar dalam pengembangan sektor pertanian. Sejalan dengan peningkatan pembangunan di sektor pertanian maka pembangunan sub sektor perkebunan juga mengalami peningkatan. Salah satu tujuan utama pembangunan di sub sektor ini adalah meningkatkan mutu dan produksi.
Propinsi Jawa Barat memiliki perkebunan yang dikelola oleh Perkebunan Besar Milik Negara dan Swasta serta Perkebunan Rakyat. Komoditi potensialnya adalah teh, kelapa, kopi, cengkeh dan karet.
Untuk Tahun 2004 areal Perkebunan Besar Milik Negara mengalami sedikit kenaikan tetapi produksinya mengalami penurunan. Sedangkan areal Perkebunan Swasta dan Perkebunan Rakyat mengalami sedikit penurunan tetapi produksinya mengalami kenaikan.
5.3 K e h u t a n a n
Stabilitas sumber daya alam terjaga dengan baik dikarenakan adanya peranan yang sangat penting dari kawasan hutan. Selain itu ditunjang pula oleh fungsi hutan sebagai hutan lindung, hutan produksi, hutan suaka dan wisata serta hutan cadangan.
Berdasarkan data dari Perum Perhutani Unit III Jawa Barat, pada tahun 2004 luas kawasan hutan sebesar 638 802 Ha. Dibandingkan tahun yang lalu jumlah ini berkurang sebesar 10 305,3 Ha atau sebesar 1.59 persen. Jumlah ini terus mengalami penurunan setiap tahun tahunnya. Adapun produksi kayu tebangan sebesar 196 350 m3 dengan luas areal sebesar 9 425,04 Ha. Adapun jenis kayu tebangan yang paling banyak produksinya
adalah kayu jati sebesar 101 397 m3. Sementara itu, produksi hasil hutan bukan kayu yang paling banyak di Jawa Barat adalah getah pinus dengan jumlah produksi 5 970 531 ton, dan luas areal sebesar 12 598,42 Ha.
5.4. P e t e r n a k a n
Peranan sub sektor peternakan dalam bidang pertanian cukup besar menempati posisi kedua terbesar setelah tanaman bahan makanan. Salah satu tujuan di sub sektor ini adalah meningkatkan populasi dan produksi ternak dalam usaha memperbaiki ternak dalam usaha memperbaiki gizi masyarakat. Hal yang pokok tentu saja adalah untuk menghasilkan pendapatan peternak terutama yang berdomisili di pedesaan. Jenis ternak yang diusahakan di Jawa Barat berupa ternak besar, kecil dan unggas.
Pada tahun 2004 jumlah ternak sapi sebesar 331 907 ekor, kerbau 149 960 ekor, kuda 14 242 ekor, kambing 1 144 102 ekor, domba 3 529 456 ekor dan babi 8 092 ekor. Sementara itu, jumlah ternak yang dipotong adalah ternak sapi 282 353 ekor, kerbau 11 994 ekor, kambing 101 157 ekor, domba 542 693 ekor dan babi 25 581 ekor.
Unggas yang dipelihara adalah jenis ayam buras, ras petelur, ras potong dan itik. Dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah unggas dan hasil produksi unggas di Jawa Barat mengalami sedikit penurunan dibanding tahun sebelumnya.
Produksi kulit ternak pada tahun 2004 engalami penurunan seperti kerbau, kambing dan domba. Produksi kulit sapi dan produksi susu mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya.
5.5. P e r i k an a n
Di Jawa barat prospek perikanan tiap tahunnya hampir memperlihatkan angka yang cukup menjanjikan. Pada tahun 2004, total produksi ikan hasil penangkapan dan budidaya sebesar 441 584,22 ton, dengan nilai produksi sebesar 1 232 848 836 juta rupiah. Luas areal tambak ikan adalah 51 765,64 Ha, luas kolam ikan adalah 19 444,32 Ha, luas keramba adalah 134 567 Ha dan luas area sawah yang dijadikan tempat pemeliharaan ikan adalah 21 950,85 Ha.
Pada tahun 2004, jumlah perahu/kapal penangkapan ikan sebanyak 17 901 buah, dimana 93,65 persen adalah jenis motor tempel. Sedangkan rumah tangga perikanan di Jawa Barat sebesar 427 371 rumah tangga. Rumah tangga terbanyak mengusahakan budidaya kolam sebesar 63,96 persen. Rumah tangga yang melakukan penangkapan ikan di laut sebesar 7,02 persen, dan melakukan penangkapan di perairan umum sebesar 11,43 persen.
Sumber: http://www.bapeda-jabar.go.id/docs/jabarangka/20080402_110048.pdf
Pembangunan ekonomi pada sector pertanian dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan petani dan mensukseskan pemerataan pembangunan pedesaan. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa dalam struktur perekonomian Jawa Barat sektor pertanian merupakan sector dominan ke tiga terbesar setelah industri dan perdagangan.
Upaya yang sudah dijalankan pemerintah kearah itu adalah dengan menerapkan program intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi dan rehabilitasi. Ulasan pada bab ini akan dikelompokkan dalam sub sektor sebagai berikut:
5.1 Pertanian Tanaman Pangan
5.2 Perkebunan
5.3 Kehutanan
5.4 Peternakan
5.5 Perikanan
5.1 Pertanian Tanaman Pangan
Tanaman pangan meliputi tanaman bahan makanan, sayur-sayuran dan buah-buahan. Tanaman Bahan Makanan terdiri dari jenis padi-padian, jagung, umbi-umbian dan kacang-kacangan. Data tanaman bahan makanan dirinci menurut luas panen, hasil per hektar dan produksi. Luas lahan dengan menggunakan irigasi teknis terus meningkat dibanding tahun sebelumnya dan mencapai angka 383 261 Ha atau sekitar 41.20 persen dari luas sawah lahan total.
Sedangkan luas lahan kering bila dilihat menurut penggunaannya, yang utama adalah jenis tegal/kebun mencapai 612 151 Ha atau 23,35 persen dari jumlah lahan kering, disusul oleh Hutan Negara 577 110 Ha (22,41 persen) sedangkan yang paling kecil adalah lahan yang sementara tidak diusahakan yaitu 10 534 Ha ( persen).
Pada tahun 2004 luas panen padi mengalami kenaikan yang signifikan dibanding tahun 2003 demikian pula hasil produksinya. Untuk padi sawah luas panen dan produksinya mengalami kenaikan masing-masing sebesar 15,2 dan 11,62 persen. Sementara itu padi lading luas panennya dan produksinya mengalami penurunan masing–masing sebesar 7,73 dan 12,38 persen. Sedangkan hasil per hektar mengalami penurunan yaitu sebesar 2,15 kuintal per hektar untuk padi sawah dan 1,34 kuintal per hektar untuk padi ladang.
Pada tahun 2004 rata-rata terjadi peningkatan pada luas panen sayursayuran di Jawa Barat terutama pada bawang daun, bawang merah, kentang, kubis, petsai, wortel, bayam, tomat dan kacang merah. Kenaikan luas panen berimbas pada kenaikan jumlah produksinya. Produksi sayur-sayuran yang meningkat ini dimungkinkan oleh meningkatnya pengetahuan petani tentang teknik bercocok tanam, yaitu dengan mengembangkan pola tanam intensifikasi dan diversifikasi.
Sedangkan produksi sayur-sayuran yang mengalami penurunan adalah kacang panjang, bayam, ketimun, cabe, tomat, terong, kangkung, bawang putih, melinjo, dan petai.
5.2 P e r k e b u n a n
Sub sektor perkebunan mempunyai peranan yang cukup besar dalam pengembangan sektor pertanian. Sejalan dengan peningkatan pembangunan di sektor pertanian maka pembangunan sub sektor perkebunan juga mengalami peningkatan. Salah satu tujuan utama pembangunan di sub sektor ini adalah meningkatkan mutu dan produksi.
Propinsi Jawa Barat memiliki perkebunan yang dikelola oleh Perkebunan Besar Milik Negara dan Swasta serta Perkebunan Rakyat. Komoditi potensialnya adalah teh, kelapa, kopi, cengkeh dan karet.
Untuk Tahun 2004 areal Perkebunan Besar Milik Negara mengalami sedikit kenaikan tetapi produksinya mengalami penurunan. Sedangkan areal Perkebunan Swasta dan Perkebunan Rakyat mengalami sedikit penurunan tetapi produksinya mengalami kenaikan.
5.3 K e h u t a n a n
Stabilitas sumber daya alam terjaga dengan baik dikarenakan adanya peranan yang sangat penting dari kawasan hutan. Selain itu ditunjang pula oleh fungsi hutan sebagai hutan lindung, hutan produksi, hutan suaka dan wisata serta hutan cadangan.
Berdasarkan data dari Perum Perhutani Unit III Jawa Barat, pada tahun 2004 luas kawasan hutan sebesar 638 802 Ha. Dibandingkan tahun yang lalu jumlah ini berkurang sebesar 10 305,3 Ha atau sebesar 1.59 persen. Jumlah ini terus mengalami penurunan setiap tahun tahunnya. Adapun produksi kayu tebangan sebesar 196 350 m3 dengan luas areal sebesar 9 425,04 Ha. Adapun jenis kayu tebangan yang paling banyak produksinya
adalah kayu jati sebesar 101 397 m3. Sementara itu, produksi hasil hutan bukan kayu yang paling banyak di Jawa Barat adalah getah pinus dengan jumlah produksi 5 970 531 ton, dan luas areal sebesar 12 598,42 Ha.
5.4. P e t e r n a k a n
Peranan sub sektor peternakan dalam bidang pertanian cukup besar menempati posisi kedua terbesar setelah tanaman bahan makanan. Salah satu tujuan di sub sektor ini adalah meningkatkan populasi dan produksi ternak dalam usaha memperbaiki ternak dalam usaha memperbaiki gizi masyarakat. Hal yang pokok tentu saja adalah untuk menghasilkan pendapatan peternak terutama yang berdomisili di pedesaan. Jenis ternak yang diusahakan di Jawa Barat berupa ternak besar, kecil dan unggas.
Pada tahun 2004 jumlah ternak sapi sebesar 331 907 ekor, kerbau 149 960 ekor, kuda 14 242 ekor, kambing 1 144 102 ekor, domba 3 529 456 ekor dan babi 8 092 ekor. Sementara itu, jumlah ternak yang dipotong adalah ternak sapi 282 353 ekor, kerbau 11 994 ekor, kambing 101 157 ekor, domba 542 693 ekor dan babi 25 581 ekor.
Unggas yang dipelihara adalah jenis ayam buras, ras petelur, ras potong dan itik. Dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah unggas dan hasil produksi unggas di Jawa Barat mengalami sedikit penurunan dibanding tahun sebelumnya.
Produksi kulit ternak pada tahun 2004 engalami penurunan seperti kerbau, kambing dan domba. Produksi kulit sapi dan produksi susu mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya.
5.5. P e r i k an a n
Di Jawa barat prospek perikanan tiap tahunnya hampir memperlihatkan angka yang cukup menjanjikan. Pada tahun 2004, total produksi ikan hasil penangkapan dan budidaya sebesar 441 584,22 ton, dengan nilai produksi sebesar 1 232 848 836 juta rupiah. Luas areal tambak ikan adalah 51 765,64 Ha, luas kolam ikan adalah 19 444,32 Ha, luas keramba adalah 134 567 Ha dan luas area sawah yang dijadikan tempat pemeliharaan ikan adalah 21 950,85 Ha.
Pada tahun 2004, jumlah perahu/kapal penangkapan ikan sebanyak 17 901 buah, dimana 93,65 persen adalah jenis motor tempel. Sedangkan rumah tangga perikanan di Jawa Barat sebesar 427 371 rumah tangga. Rumah tangga terbanyak mengusahakan budidaya kolam sebesar 63,96 persen. Rumah tangga yang melakukan penangkapan ikan di laut sebesar 7,02 persen, dan melakukan penangkapan di perairan umum sebesar 11,43 persen.
Sumber: http://www.bapeda-jabar.go.id/docs/jabarangka/20080402_110048.pdf
Rabu, 17 Maret 2010
Wewenang Delegasi
WEWENANG, DELEDASI DESENTRALISASI
A. Latar Belakang
Saat ini penting bagi kita untuk mengetahui lebih jauh tentang wewenang, delegasi dan desentralisasi. Hal ini disebabkan dalam suatu organisasi kita diharuskan untuk beradaptasi dan menghadapi berbagai macam watak dan tingkah laku seseorang. Untuk itu, pemahaman dalam masalah di atas diperlukan untuk menjalin kerjasama dalam menjalankan suatu organisasi secara efektif dan efisien.
Terkadang banyak orang salah mengartikan posisi atau jabatannya dalam suatu organisasi yang tentunya dapat merugikan orang lain. Hal ini dapat menimbulkan masalah antar individu ataupun antar organisasi. Tentunya hal tersebut tidak diinginkan oleh kita, sehingga kita dapat mengetahui batasan-batasan yang tidak dapat dilanggar serta cara berkomunikasi dengan baik. Sehingga penyusun menyuguhkan berbagai macam hal dalam berinteraksi dengan orangorang di dalam suatu organisasi, serta hal-hal seputar wewenang dan kekuasaan yang dimiliki oleh setiap orang atau pemimpin yang tentunya berbeda-beda cakupan luasnya.
B. Perumusan Masalah
1. Di mana letak perbedaan dari wewenang dan kekuasaan?
2. Apa fungsi dari lini dan staf?
3. Mengapa delegasi sangat penting dalam organisasi?
4. Apa yang menyebabkan hambatan dalam melaksanakan delegasi?
5. Bagaimana cara mewujudkan delegasi yang efektif?
6. Apa yang dapat mempengaruhi berkembangnya desentralisasi?
A. Wewenang (authority)
Adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Wewenang merupakan hasil delegasi atau pelimpahan wewenang dari atasan ke bawahan dalam suatu organisasi. Dua pandangan yang saling berlawanan tentang sumber wewenang, yaitu:
1. Teori formal (pandangan klasik)
Wewenang merupakan anugrah, ada karena seseorang diberi atau dilimpahi hal tersebut. Beranggapan bahwa wewenang berasal dari tingkat masyarakat yang tinggi. Jadi pandangan ini menelusuri sumber tertinggi dari wewenang ke atas sampai sumber terakhir, dimana untuk organisasi perusahaan adalah pemilik atau pemegang saham.
2. Teori penerimaan (acceptance theory of authority)
Wewenang timbul hanya jika dapat diterima oleh kelompok atau individu kepada siapa wewenang tersebut dijalankan. Pandangan ini menyatakan kunci dasar wewenang oleh yang dipengaruhi (influencee) bukan yang mempengaruhi (influencer). Jadi, wewenang tergantung pada penerima (receiver), yang memutuskan untuk menerima atau menolak. Kekuasaan sering dicampur adukkan dengan wewenang, padahal keduanya berbeda. Bila wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu, maka kekuasaan adalah kemampuan untuk melakukan hak tersebut. Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan atau kejadian. Wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa wewenang akan menyebabkan konflik dalam organisasi.
WEWENANG LINI DAN STAF
Lini mempunyai fungsi untuk bertanggung jawab langsung atas tercapainya tujuan-tujuan
perusahaan. Staf adalah individu atau kelompok (terdiri para ahli) dalam struktur organisasi yang fungsi utamanya memberikan saran dan pelayanan kepada fungsi lini.
Ada dua tipe staf, yaitu:
1. Staf pribadi (personal staf)
Staf pribadi dibentuk untuk memberikan saran, bantuan dan jasa kepada seorang manajer. Staf pribadi biasa disebut asisten atau asisten staf yang mempunyai banyak tugas untuk atasan
dan biasanya generalis.
2. Staf spesialis.
Memberikan saran, konsultasi, bantuan, dan melayani seluruh lini dan unsur organisasi. Bertanggung jawab ke tingkatan-tingkatan organisasi yang bermacam-macam, seperti tingkatan divisi, tingkatan bagian, ataupun tingkatan cabang yang berdiri sendiri.
B. Delegasi
Adalah pelimpahan wewenang dan tanggungjawab formal kepada orang lain untuk
melaksanakan kegiatan tertentu. Jadi delegasi wewenang adalah:
1. Adalah proses manajer mengalokasikan wewenang ke bawah yaitu pada orang-orang yang melapor kepadanya.
2. Adalah pemberian otoritas atau kekuasaan formal dan tanggungjawab untuk melaksanakan kegiatan tertentu kepada orang lain. Pelimpahan otoritas oleh atasan kepada bawahan diperlukan agar organisasi dapat berfungsi secara efisien karena tak ada atasan yang dapat mengawasi secara pribadi setiap tugas-tugas organisasi.
Alasan perlunya pendelegasian, yaitu:
1. Memungkinkan manajer dapat mencapai lebih dan bila mereka menangani setiap tugas
sendiri
2. Agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien
3. Manajer dapat memusatkan tenaganya pada tugas-tugas prioritas yang lebih penting
4. Bawahan dapat tumbuh, berkembang dan alat untuk belajar dari kesalahan
Delegasi dibutuhkan karena manajer mungkin hanya menguasai “the big picture”, tidak cukup mengerti secara terperinci dan tidak selalu mempunyai semua pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan. Sehingga untuk mengefisienkan penggunaan sumber daya, pelaksanaan tugas tertentu didelegasikan kepada tingkatan organisasi yang serendah mungkin di mana terdapat cukup kemampuan dan informasi untuk menyelesaikannya.
Prinsip-prinsip klasik yang dapat dijadikan dasar untuk delegasi yang efektif adalah:
1. Prinsip Skalar
Menyatakan harus ada garis otoritas yang jelas yang menghubungkan tingkat paling tinggi dengan tingkat paling bawah. Garis otoritas yang jelas ini memudahkan anggota organisasi untuk megetahui:
a. kepada siapa dia dapat mendelegasikan
b. siapa yang dapat melimpahkan wewenang kepadanya
c. kepada siapa dia bertanggungjawab
Dalam proses penyusunan garis otoritas diperlukan kelengkapan pendelegasian wewenang, yaitu semua tugas yang diperlukan dibagi habis. Hal ini digunakan untuk menghindari:
a. gaps, yaitu tugas-tugas yang tidak ada penangung jawabnya
b. overlaps, yaitu tanggung jawab untuk satu tugas yang sama diberikan kepada lebih dari satu
orang
c. splits, yaitu tanggung jawab atas tugas yang sama diberikan kepada lebih dari satu-satuan
organisasi
2. Prinsip kesatuan perintah (unity of command)
Menyatakan setiap orang dalam organisasi harus melapor pada satu atasan. Melapor
pada lebih dari satu orang akan menyulitkan seseorang untuk mengetahui kepada siapa ia harus
bertanggung jawab dan perintah siapa yang harus diikuti. Bertanggung jawab kepada lebih dari
satu atasan juga akan membuat bawahan dapat menghindari tanggungjawab atas pelaksanaan tugas yang jelek dengan alasan banyaknya tugas dari atasan lain.
3. Tanggungjawab, wewenang dan akuntabilitas
Prinsip-prinsip ini menyatakan bahwa:
a. dapat menggunakan sumber dayanya secara efisien
b. masing-masing orang dalam organisasi dapat melaksanakan tugas yang dibebankan
kepadanya secara efektif
c. akuntanbilitas penerimaan tanggungjawab dan wewenang
Ada 4 kegiatan terjadi ketika delegasi dilakukan:
1. Pendelegasian menetapkan dan memberikan tujuan dan tugas kepada bawahan.
2. Pendelegasian melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai ujuan atau tugas.
3. Penerimaan delegasi, yang menimbulkan kewajiban atau tanggung jawab.
4. Pendelegasi menerima pertanggungjawaban bawahan untuk hasil-hasil yang dicapai.
Manfaat pendelegasian wewenang, yaitu:
1. Manajer memiliki banyak kesempatan untuk mencari dan menerima peningkatan
tanggungjawab dari tingkatan manajer yang tinggi
2. Memberikan keputusan yang lebih baik
3. Pelimpahan yang efektif mempercepat pembuatan keputusan
4. Melatih bawahan memikul tanggungjawab, melakukan penilaian dan meningkatkan
keyakinan diri serta kesediaan untuk berinisiatif
Hambatan terhadap pendelegasian yang efektif, yaitu:
© Keengganan untuk mendelegasikan wewenang
Penyebab keengganan untuk mendelegasikan wewenang adalah:
a. perasaan tidak aman. Manajer enggan mengambil resiko untuk melimpahkan tugas
atau mungkin takut kehilangan kekuasaan bila bawahannya terlalu baik melaksanakan
tugas.
b. ketidak mampuan manajer. Sebagian manajer bisa sangat tak teratur dalam membuat
perencanaan ke depan.
c. ketidak percayaan kepada bawahan
d. manajer merasa bahwa bawahan lebih senang tidak mempunyai hak pembuatan
keputusan yang luas
Untuk jangka pendek, ketiadaan keyakinan ini dapat dibenarkan bila bawahan memang tidak memiliki pengetahuan dan keahlian. Untuk jangka panjang, tak ada alasan untuk membenarkan kegagalan melatih bawahan.
© Keengganan untuk menerima pendelegasian wewenang
Penyebab keengganan untuk menerima pendelegasian wewenang adalah:
a. perasaan tidak aman bagi bawahan untuk menghindari tanggungjawab dan resiko.
b. bawahan takut dikritik atau dihukum karena membuat kesalahan.
c. bawahan tidak mendapat cukup rangsangan untuk beban tanggungjawab tambahan.
d. bawahan kurang peracaya diri dan merasa tertekan bila dilimpahi wewenang
pembuatan keputusan yang lebih besar
Syarat untuk delegasi yang efektif adalah:
a. kesediaan manajer untuk memberi kebebasan kepada bawahan dalam melaksanakan
tugas yang dilimpahkan.
b. komunikasi yang baik antara manajer dan bawahan.
c. meningkatkan kompleksitas tugas yang dilimpahkan dan derajat pelimpahan dalam
suatu jangka waktu tertentu.
Bila tidak ada kemajuan di dalam suatu jangka waktu yang direncanakan, maka beberapa hambatan dalam hubungan antara atasan dengan bawahan mungkin sudah bisa ditemukan (misalnya latihan yang tidak cukup, tidak adanya kepercayaan satu sama lain, komunikasi yang buruk). Louis Allen mengemukakan teknik untuk membantu manajer melakukan delegasi dengan efektif:
1. Tetapkan tujuan.
2. Tegaskan tanggung jawab dan wewenang.
3. Berikan motivasi kepada bawahan.
4. Meminta penyelesaian kerja.
5. Berikan latihan.
6. Adakan pengawasan yang memadai
C. Desentralisasi
Adalah konsep yang lebih luas dan berhubungan dengan seberapa jauh manajemen puncak mendelegasikan wewenang kebawah, divisi-divisi, cabang-cabang atau satuan-satuan organisasi yang lebih rendah.
Adalah penyebaran atau pelimpahan secara meluas kekuasaan dan pembuatan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat desentralisasi:
1. Filsafat manajemen
2. Ukuran dan Tingkat Pertumbuhan Organisasi.
3. Strategi dan Lingkungan Organisasi
4. Penyebaran geografis organisasi.
5. Tersedianya peralatan pengawasan yang efektif.
6. Kualitas Manajer.
7. Keanekaragaman produk dan jasa.
8. Karakteristik-karakteristik organisasi lainnya.
D. Kesimpulan
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa wewenang, delegasi dan desentralisasi dalam
suatu organisasi sangat penting untuk menjalankan organisasi tersebuat secara efisien. Kerjasama yang baik antara atasan dan bawahan serta kelancaran komunikasi diantara mereka akan menjadikan suatu organisasi dapat menjalankan berbagai macam aktifitas organisasinya dengan lancar dan tidak terdapat hambatan atau masalah secara signifikan. Jika hal itu dapat dilaksanakan dengan baik oleh orang-orang yang menjalankan organisasi, maka tentunya tujuan dari organisasi itu akan tercapai.
DAFTAR PUSTAKA:
http://www.scribd.com/doc/14129804/Wewenang-Delegasi-Dan-Desentralisasi
A. Latar Belakang
Saat ini penting bagi kita untuk mengetahui lebih jauh tentang wewenang, delegasi dan desentralisasi. Hal ini disebabkan dalam suatu organisasi kita diharuskan untuk beradaptasi dan menghadapi berbagai macam watak dan tingkah laku seseorang. Untuk itu, pemahaman dalam masalah di atas diperlukan untuk menjalin kerjasama dalam menjalankan suatu organisasi secara efektif dan efisien.
Terkadang banyak orang salah mengartikan posisi atau jabatannya dalam suatu organisasi yang tentunya dapat merugikan orang lain. Hal ini dapat menimbulkan masalah antar individu ataupun antar organisasi. Tentunya hal tersebut tidak diinginkan oleh kita, sehingga kita dapat mengetahui batasan-batasan yang tidak dapat dilanggar serta cara berkomunikasi dengan baik. Sehingga penyusun menyuguhkan berbagai macam hal dalam berinteraksi dengan orangorang di dalam suatu organisasi, serta hal-hal seputar wewenang dan kekuasaan yang dimiliki oleh setiap orang atau pemimpin yang tentunya berbeda-beda cakupan luasnya.
B. Perumusan Masalah
1. Di mana letak perbedaan dari wewenang dan kekuasaan?
2. Apa fungsi dari lini dan staf?
3. Mengapa delegasi sangat penting dalam organisasi?
4. Apa yang menyebabkan hambatan dalam melaksanakan delegasi?
5. Bagaimana cara mewujudkan delegasi yang efektif?
6. Apa yang dapat mempengaruhi berkembangnya desentralisasi?
A. Wewenang (authority)
Adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Wewenang merupakan hasil delegasi atau pelimpahan wewenang dari atasan ke bawahan dalam suatu organisasi. Dua pandangan yang saling berlawanan tentang sumber wewenang, yaitu:
1. Teori formal (pandangan klasik)
Wewenang merupakan anugrah, ada karena seseorang diberi atau dilimpahi hal tersebut. Beranggapan bahwa wewenang berasal dari tingkat masyarakat yang tinggi. Jadi pandangan ini menelusuri sumber tertinggi dari wewenang ke atas sampai sumber terakhir, dimana untuk organisasi perusahaan adalah pemilik atau pemegang saham.
2. Teori penerimaan (acceptance theory of authority)
Wewenang timbul hanya jika dapat diterima oleh kelompok atau individu kepada siapa wewenang tersebut dijalankan. Pandangan ini menyatakan kunci dasar wewenang oleh yang dipengaruhi (influencee) bukan yang mempengaruhi (influencer). Jadi, wewenang tergantung pada penerima (receiver), yang memutuskan untuk menerima atau menolak. Kekuasaan sering dicampur adukkan dengan wewenang, padahal keduanya berbeda. Bila wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu, maka kekuasaan adalah kemampuan untuk melakukan hak tersebut. Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan atau kejadian. Wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa wewenang akan menyebabkan konflik dalam organisasi.
WEWENANG LINI DAN STAF
Lini mempunyai fungsi untuk bertanggung jawab langsung atas tercapainya tujuan-tujuan
perusahaan. Staf adalah individu atau kelompok (terdiri para ahli) dalam struktur organisasi yang fungsi utamanya memberikan saran dan pelayanan kepada fungsi lini.
Ada dua tipe staf, yaitu:
1. Staf pribadi (personal staf)
Staf pribadi dibentuk untuk memberikan saran, bantuan dan jasa kepada seorang manajer. Staf pribadi biasa disebut asisten atau asisten staf yang mempunyai banyak tugas untuk atasan
dan biasanya generalis.
2. Staf spesialis.
Memberikan saran, konsultasi, bantuan, dan melayani seluruh lini dan unsur organisasi. Bertanggung jawab ke tingkatan-tingkatan organisasi yang bermacam-macam, seperti tingkatan divisi, tingkatan bagian, ataupun tingkatan cabang yang berdiri sendiri.
B. Delegasi
Adalah pelimpahan wewenang dan tanggungjawab formal kepada orang lain untuk
melaksanakan kegiatan tertentu. Jadi delegasi wewenang adalah:
1. Adalah proses manajer mengalokasikan wewenang ke bawah yaitu pada orang-orang yang melapor kepadanya.
2. Adalah pemberian otoritas atau kekuasaan formal dan tanggungjawab untuk melaksanakan kegiatan tertentu kepada orang lain. Pelimpahan otoritas oleh atasan kepada bawahan diperlukan agar organisasi dapat berfungsi secara efisien karena tak ada atasan yang dapat mengawasi secara pribadi setiap tugas-tugas organisasi.
Alasan perlunya pendelegasian, yaitu:
1. Memungkinkan manajer dapat mencapai lebih dan bila mereka menangani setiap tugas
sendiri
2. Agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien
3. Manajer dapat memusatkan tenaganya pada tugas-tugas prioritas yang lebih penting
4. Bawahan dapat tumbuh, berkembang dan alat untuk belajar dari kesalahan
Delegasi dibutuhkan karena manajer mungkin hanya menguasai “the big picture”, tidak cukup mengerti secara terperinci dan tidak selalu mempunyai semua pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan. Sehingga untuk mengefisienkan penggunaan sumber daya, pelaksanaan tugas tertentu didelegasikan kepada tingkatan organisasi yang serendah mungkin di mana terdapat cukup kemampuan dan informasi untuk menyelesaikannya.
Prinsip-prinsip klasik yang dapat dijadikan dasar untuk delegasi yang efektif adalah:
1. Prinsip Skalar
Menyatakan harus ada garis otoritas yang jelas yang menghubungkan tingkat paling tinggi dengan tingkat paling bawah. Garis otoritas yang jelas ini memudahkan anggota organisasi untuk megetahui:
a. kepada siapa dia dapat mendelegasikan
b. siapa yang dapat melimpahkan wewenang kepadanya
c. kepada siapa dia bertanggungjawab
Dalam proses penyusunan garis otoritas diperlukan kelengkapan pendelegasian wewenang, yaitu semua tugas yang diperlukan dibagi habis. Hal ini digunakan untuk menghindari:
a. gaps, yaitu tugas-tugas yang tidak ada penangung jawabnya
b. overlaps, yaitu tanggung jawab untuk satu tugas yang sama diberikan kepada lebih dari satu
orang
c. splits, yaitu tanggung jawab atas tugas yang sama diberikan kepada lebih dari satu-satuan
organisasi
2. Prinsip kesatuan perintah (unity of command)
Menyatakan setiap orang dalam organisasi harus melapor pada satu atasan. Melapor
pada lebih dari satu orang akan menyulitkan seseorang untuk mengetahui kepada siapa ia harus
bertanggung jawab dan perintah siapa yang harus diikuti. Bertanggung jawab kepada lebih dari
satu atasan juga akan membuat bawahan dapat menghindari tanggungjawab atas pelaksanaan tugas yang jelek dengan alasan banyaknya tugas dari atasan lain.
3. Tanggungjawab, wewenang dan akuntabilitas
Prinsip-prinsip ini menyatakan bahwa:
a. dapat menggunakan sumber dayanya secara efisien
b. masing-masing orang dalam organisasi dapat melaksanakan tugas yang dibebankan
kepadanya secara efektif
c. akuntanbilitas penerimaan tanggungjawab dan wewenang
Ada 4 kegiatan terjadi ketika delegasi dilakukan:
1. Pendelegasian menetapkan dan memberikan tujuan dan tugas kepada bawahan.
2. Pendelegasian melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai ujuan atau tugas.
3. Penerimaan delegasi, yang menimbulkan kewajiban atau tanggung jawab.
4. Pendelegasi menerima pertanggungjawaban bawahan untuk hasil-hasil yang dicapai.
Manfaat pendelegasian wewenang, yaitu:
1. Manajer memiliki banyak kesempatan untuk mencari dan menerima peningkatan
tanggungjawab dari tingkatan manajer yang tinggi
2. Memberikan keputusan yang lebih baik
3. Pelimpahan yang efektif mempercepat pembuatan keputusan
4. Melatih bawahan memikul tanggungjawab, melakukan penilaian dan meningkatkan
keyakinan diri serta kesediaan untuk berinisiatif
Hambatan terhadap pendelegasian yang efektif, yaitu:
© Keengganan untuk mendelegasikan wewenang
Penyebab keengganan untuk mendelegasikan wewenang adalah:
a. perasaan tidak aman. Manajer enggan mengambil resiko untuk melimpahkan tugas
atau mungkin takut kehilangan kekuasaan bila bawahannya terlalu baik melaksanakan
tugas.
b. ketidak mampuan manajer. Sebagian manajer bisa sangat tak teratur dalam membuat
perencanaan ke depan.
c. ketidak percayaan kepada bawahan
d. manajer merasa bahwa bawahan lebih senang tidak mempunyai hak pembuatan
keputusan yang luas
Untuk jangka pendek, ketiadaan keyakinan ini dapat dibenarkan bila bawahan memang tidak memiliki pengetahuan dan keahlian. Untuk jangka panjang, tak ada alasan untuk membenarkan kegagalan melatih bawahan.
© Keengganan untuk menerima pendelegasian wewenang
Penyebab keengganan untuk menerima pendelegasian wewenang adalah:
a. perasaan tidak aman bagi bawahan untuk menghindari tanggungjawab dan resiko.
b. bawahan takut dikritik atau dihukum karena membuat kesalahan.
c. bawahan tidak mendapat cukup rangsangan untuk beban tanggungjawab tambahan.
d. bawahan kurang peracaya diri dan merasa tertekan bila dilimpahi wewenang
pembuatan keputusan yang lebih besar
Syarat untuk delegasi yang efektif adalah:
a. kesediaan manajer untuk memberi kebebasan kepada bawahan dalam melaksanakan
tugas yang dilimpahkan.
b. komunikasi yang baik antara manajer dan bawahan.
c. meningkatkan kompleksitas tugas yang dilimpahkan dan derajat pelimpahan dalam
suatu jangka waktu tertentu.
Bila tidak ada kemajuan di dalam suatu jangka waktu yang direncanakan, maka beberapa hambatan dalam hubungan antara atasan dengan bawahan mungkin sudah bisa ditemukan (misalnya latihan yang tidak cukup, tidak adanya kepercayaan satu sama lain, komunikasi yang buruk). Louis Allen mengemukakan teknik untuk membantu manajer melakukan delegasi dengan efektif:
1. Tetapkan tujuan.
2. Tegaskan tanggung jawab dan wewenang.
3. Berikan motivasi kepada bawahan.
4. Meminta penyelesaian kerja.
5. Berikan latihan.
6. Adakan pengawasan yang memadai
C. Desentralisasi
Adalah konsep yang lebih luas dan berhubungan dengan seberapa jauh manajemen puncak mendelegasikan wewenang kebawah, divisi-divisi, cabang-cabang atau satuan-satuan organisasi yang lebih rendah.
Adalah penyebaran atau pelimpahan secara meluas kekuasaan dan pembuatan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat desentralisasi:
1. Filsafat manajemen
2. Ukuran dan Tingkat Pertumbuhan Organisasi.
3. Strategi dan Lingkungan Organisasi
4. Penyebaran geografis organisasi.
5. Tersedianya peralatan pengawasan yang efektif.
6. Kualitas Manajer.
7. Keanekaragaman produk dan jasa.
8. Karakteristik-karakteristik organisasi lainnya.
D. Kesimpulan
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa wewenang, delegasi dan desentralisasi dalam
suatu organisasi sangat penting untuk menjalankan organisasi tersebuat secara efisien. Kerjasama yang baik antara atasan dan bawahan serta kelancaran komunikasi diantara mereka akan menjadikan suatu organisasi dapat menjalankan berbagai macam aktifitas organisasinya dengan lancar dan tidak terdapat hambatan atau masalah secara signifikan. Jika hal itu dapat dilaksanakan dengan baik oleh orang-orang yang menjalankan organisasi, maka tentunya tujuan dari organisasi itu akan tercapai.
DAFTAR PUSTAKA:
http://www.scribd.com/doc/14129804/Wewenang-Delegasi-Dan-Desentralisasi
Pascal
Pengantar dalam Bahasa Pemrograman
Turbo Pascal
Pengenalan Pascal
Pascal merupakan salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi. Pemrograman tingkat tinggi menandakan bahwa Pascal banyak menggunakan bahasa manusia dalam penulisan sintaksnya.
Beberapa bahasa pemrograman tingkat tinggi lainnya yang ada yaitu BASIC dan DELPHI. Sedangkan bahasa pemrograman tingkat rendah yaitu bahasa pemrograman yang masih banyak menggunakan tanda-tanda sehingga bahasa ini cenderung lebih “kotor”. Beberapa bahasa pemrograman tingkat rendah yang sering digunakan adalah C, C++ dan Java. Mari kita melihat perbedaan antara bahasa Pascal dan C untuk pembanding dalam sintaks yang digunakan:
PASCAL
uses crt;
var a : integer;
begin
clrscr;
writeln('Masukkan nilai antara 0 sampai 100 : ');
readln(a);
if a > 5 then begin
writeln('Nilai a lebih besar dari 5');
writeln('Tekan sembarang tombol untuk keluar');
end
else begin
writeln('Nilai a lebih kecil atau sama dengan 5');
writeln('Tekan sembarang tombol untuk keluar');
end;
readkey;
end.
C
#include
#include
int a;
void main() {
clrscr();
printf(“Masukkan nilai antara 0 sampai 100 : “);
scanf(“%d”, &a);
if (a > 5) {
printf(“Nilai a lebih besar dari 5\nTekan sembarang tombol untuk keluar”);
} else {
printf(“Nilai a lebih kecil atau sama dengan 5\nTekan sembarang tombol
untuk keluar”);
}
getch();
}
Dua penggalan program di atas akan menghasilkan program yang sama persis yaitu meminta sebuah input berupa angka antara 0 sampai 100. Kemudian sebuah tulisan akan muncul tergantung dari nilai input yang dimasukkan. Dari 2 bahasa tersebut, dapat dilihat bahwa dalam bahasa Pascal lebih sederhana dan lebih banyak menggunakan bahasa manusia. Sedangkan dalam bahasa C, lebih banyak penggunaan simbol.
Turbo Pascal dan C merupakan program compiler. Compiler sendiri berarti program yang menerjemahkan tulisan berupa kode program menjadi bahasa mesin yang dapat dimengerti oleh komputer. Proses yang dilakukan disebut compile atau compiling. Suatu program dapat di-compile dengan menggunakan kombinasi tombol Alt + F9. Sedangkan untuk menjalankan program, tombol yang dapat digunakan adalah Ctrl + F9. Bila selama proses compile terdapat error atau kesalahan dalam penulisan program, maka Turbo Pascal atau C akan memberitahukan letak kesalahan tersebut sehingga pengguna dapat memperbaikinya di halaman editor.
Turbo Pascal merupakan bahasa yang case insensitive yang berarti penulisan dalam huruf kapital maupun huruf kecil tidak dipermasalahkan. Akan tetapi pada C yang case sensitive, maka penulisan huruf kapital atau kecil harus benar-benar diperhatikan. Untuk pembahasan berikutnya, kita akan menggunakan program Turbo Pascal dengan bahasa pemrograman Pascal sebagai pengantar contoh. Perlu diingat bahwa bila anda telah menguasai satu bahasa pemrograman, maka anda akan dengan cukup mudah berpindah ke bahasa pemrograman lainnya selama anda memiliki dasar algoritma dan logika yang baik. Oleh sebab itu, pada pembahasan yang selanjutnya, yang akan ditekankan adalah algoritma dan logika, bukan sintaks dan function / procedure yang terdapat dalam Turbo Pascal. Function atau procedure yang telah disediakan oleh Turbo Pascal dapat anda pelajari sendiri penggunaannya melalui Help yang terdapat di Turbo Pascal.
Struktur kode
Pada setiap kode pemrograman, terdapat aturan yang harus dipatuhi agar program
tersebut dapat menjalankan (compile) suatu program dengan baik tanpa error. Struktur utama pada Turbo Pascal adalah sebagai berikut.
program ... ; {deklarasi nama program}
uses ... ; {deklarasi penggunaan unit}
label ... ; {deklarasi label}
const ... ; {deklarasi konstant}
type ... ; {deklarasi tipe data}
var ... ; {deklarasi variabel}
procedure ... ; {deklarasi procedure}
function ... ; {deklarasi function}
begin
statement; {program ditulis di sini}
...
end.
Tulisan yang diapit oleh tanda kurung kurawal {} adalah comment dan tidak dianggap sebagai bagian program ketika di-compile oleh compiler. Pada baris pertama, anda dapat mendeklrasikan nama program. Umumnya untuk mengefisiensikan pengerjaan suatu program (khususnya pada lomba), baris pertama dapat diacuhkan atau dilewatkan. Baris kedua yaitu “USES” merupakan deklarasi penggunaan unit dalam Turbo Pascal. Unit merupakan bagian dari program yang berisi kumpulan function dan procedure. Contoh fungsi yang banyak digunakan adalah CRT, dengan function yang terdapat di dalamnya yaitu clrscr dan readkey. Anda dapat menjalankan suatu program tanpa menggunakan USES, akan tetapi anda hanya dapat menggunakan function dan procedure yang sudah terkandung secara native dalam Turbo Pascal. Contohnya anda tidak dapat menggunakan clrscr atau readkey tanpa CRT, tetapi bisa menggunakan writeln dan readln tanpa CRT tersebut karena CRT merupakan unit untuk pengolahan output ke layar dan input dari keyboard.
Label digunakan bersamaan dengan keyword GOTO. GOTO sendiri jarang digunakan karena tidak efisien dan cenderung membingungkan penggunanya. Const digunakan untuk mendeklarasikan suatu konstan. Konstan merupakan suatu keyword yang memiliki nilai tertentu. Misalnya bila anda mendeklrasikan PI sebagai 3.14, maka ketika anda menggunakan PI pada baris program, PI akan digantikan dengan 3.14. Type digunakan untuk mendeklarasikan suatu tipe data baru dari tipe data yang sudah ada sebelumnya. Berguna ketika harus menggunakan pointer.
Var digunakan untuk mendeklarasikan suatu variabel. Variabel yang dideklarasikan harus memiliki tipe data tertentu. Penjelasan dalam penggunaan variabel akan dibahas di bagian berikutnya.
Procedure dan function merupakan sub-program. Procedure tidak mengembalikan nilai, sedangkan function mengembalikan nilai. Procedure dan function mengandung suatu penggalan program yang dapat dipanggil oleh program utama atau sub-program yang lainnya. Bila anda belum mengerti maksud dari “mengembalikan nilai” maka anda dapat membayangkan bahwa hasil dari function dapat dimasukkan ke dalam suatu variabel atau menghasilkan suatu nilai, sedangkan procedure hanya menjalankan suatu potongan program. Contoh procedure adalah writeln dan clrscr karena kedua procedure tersebut tidak mengembalikan nilai apapun. Sedangkan contoh function adalah “sqrt” yang akan mengembalikan nilai berupa akar kuadrat dari bilangan yang dimasukkan. Sebagai informasi: “procedure” adalah istilah yang digunakan pada Pascal. Pada bahasa pemrograman yang lainnya, biasa disebut “function yang tidak mengembalikan nilai” atau “void function”. Program utama yang akan dijalankan oleh Turbo Pascal dapat ditulis diantara BEGIN sampai dengan END.
Variabel dan tipe data
Terdapat beberapa tipe data yang dapat dipergunakan dalam suatu variabel, di antaranya adalah (beserta range yang dapat diterima):
Integer
Integer (-2^15 sampai 2^15), word (0 sampai 2^16), shortint (-2^7 sampai 2^7), byte (0
sampai 2^7), longint (-2^23 sampai 2^23)
Float / Real
Real (6 byte), singel (4 byte), double (8 byte), extended (10 byte), comp (8 byte)
Boolean
Bernilai TRUE atau FALSE (1 atau 0)
Char
Merupakan integer yang telah dikonversikan ke kode ASCII.
Array
Merupakan deretan suatu variabel yang bertipe data sama. Pembahasan yang lebih lengkap akan terdapat di bagian tersendiri. String merupakan array dari char. Algoritma dasar Pada dasarnya terdapat beberapa algoritma yang harus dikuasai dalam pemrograman yaitu:
1. Operator
2. Input/output: Bagaimana meminta suatu input dan menampilkan suatu output.
3. Selection: Bagaimana membuat program yang dapat memilih bagian yang akan
dijalankan.
4. Repetition / looping: Bagaimana membuat program yang dapat mengulang
suatu bagian program yang dijalankan.
Rangkuman operator
Dalam bahasa pemrograman, sebuah proses dibagi menjadi 2 yaitu operand dan operator. Operand dapat berupa variabel atau nilai. Sedangkan operator merupakan tanda-tanda yang dipakai untuk mengolah. Terdapat banyak jenis operator, tapi 4 jenis yang perlu dipelajari untuk saat ini adalah assignment operator, arithmatic operator, comparison operator, logical operator. Assignment operator ditandai dengan :=, dan digunakan untuk memberi nilai ke suatu variabel.
Arithmatic operator ditandai dengan *, /, +, -, div, mod. Digunakan untuk pengolahan nilai matematika. Comparison / Relational operator ditandai dengan =, <, >, <=, >=, <>, dan IN.
Digunakan untuk perbandingan 2 nilai sehingga menghasilkan nilai true dan false. Logical operator ditandai dengan AND, OR, XOR dan NOT. Digunakan untuk perbandingan logika antara dua pernyataan atau lebih.
Penting: penggunaan = dan := harus diperhatikan karena penggunaan operator ini
terkadang salah tempat.
Input Output:
Terdapat 2 jenis input/output secara umum yaitu layar/keyboard dan file.
Input menggunakan readln() dan read(). Dalam penggunaan melalui keyboard, kedua procedure ini tidak berbeda. Akan tetapi bila input berasal dari file, kedua procedure akan berbeda dalam mengambil input. Readln() akan mengambil input dalam suatu baris, kemudian cursor akan dipindahkan ke baris selanjutnya. Pada read() akan mengambil input dalam suatu baris, kemudian cursor akan dipindahkan ke sebelah bagian yang diinput. Bila tidak ada lagi bagian yang dapat diinput, maka cursor baru dipindah ke
bawah. Output menggunakan writeln() dan write(). Penggunaannya hampir sama dengan yang read() dan readln(). Pada writeln dan write, keduanya akan berpengaruh baik di file maupun di layar.
Contoh program:
uses crt;
var a,b: integer;
begin
clrscr;
write('Masukkan bilangan antara 1 - 100: ');
readln(a);
b:= a * 2;
writeln('Bilangan yang dimasukkan adalah ', a);
writeln('Bilangan setelah dikali 2 adalah ', b);
readkey;
end.
Rangkuman Selection
Selection merupakan salah satu proses program di samping sequential (pengerjaan secara berurut) dan repetition / looping. Dalam selection, program akan memilih bagian yang akan dijalankan (sehingga terdapat bagian yang tak dijalankan).
Umumnya selection menggunakan IF ... THEN ... ELSE ..., akan tetapi terdapat pula CASE ... OF. Penggunaan IF lebih umum digunakan bila terdapat pilihan yang tidak terlalu banyak dan eksekusi baris program yang panjang.
Blok pertama untuk IF dijalankan bila condition yang digunakan bernilai TRUE,
sedangkan blok ELSE dijalankan bila nilai conditionnya adalah FALSE.
Contoh:
uses crt;
var bil1, bil2: integer;
begin
clrscr;
write('Masukkan bilangan 1 : ');
readln(bil1);
write('Masukkan bilangan 2 : ');
readln(bil2);
if bil1 writeln('Bilangan 1 lebih kecil');
end
else begin
writeln('Bilangan 2 lebih kecil');
end
readkey;
end.
Penggunaan IF dapat dikombinasikan sehingga suatu blok IF dapat menampung blok IF yang lainnya (nested selection). Penggunaan IF tidak selalu harus selalu bersama ELSE (simple selection). IF juga dapat digunakan lebih dari satu kondisi setelah ELSE (linear selection) atau pada IF yang sama menggunakan operator logika / logical operator (combined selection). Contohnya adalah seperti baris program di bawah:
if (condition1) then begin
if (condition2) then begin
statement1;
stetement2;
end
else if (condition3) then begin
statement3;
statement4;
end
else begin
statement5;
end;
statement6;
statement7;
if (condition4) then begin
statementx;
statementy;
end;
end
else if (conditionx AND conditiony OR conditionz) begin
statement01;
statement02;
end;
Penting: Ada baiknya setiap blok IF selalu dipisahkan dan ditandai dengan spasi kosong atau menggunakan TAB untuk menghindari kebingungan dalam pembuatan blok statement.
Rangkuman Repetition / Looping
Repetition dapat digunakan untuk menjalankan suatu bagian program secara berulang-ulang sesuai dengan kondisi yang ada. Looping pada Pascal menggunakan beberapa keyword seperti FOR...DO, WHILE...DO dan
REPEAT...UNTIL.
FOR...DO dipergunakan ketika nilai yang akan digunakan sudah diketahui dengan nilai yang ada di dalamnya selalu ditambah atau dikurangi satu ketika mengalami perulangan.
Sintaks:
FOR variable := startindex (TO/DOWNTO) endindex DO BEGIN
statement;
END;
Dari sintaks di atas, terdapat dua jenis perubahan yang dapat digunakan, yaitu TO dan DOWNTO. TO akan menghasilkan nilai incremental atau penambahan satu setiap kali terjadi perulangan. Sedangkan DOWNTO akan menghasilkan nilai decremental atau pengurangan satu setiap kali terjadi perulangan.
Contoh penggunaan FOR...DO:
for i:=1 to 10 do begin
write(i,' ');
end;
for j:=10 downto 1 do begin
write(j,' ');
end;
WHILE...DO dapat digunakan tanpa harus ada perubahan pada nilai kondisi. Selama kondisi masih bernilai TRUE, maka perulangan akan dilakukan terus.
Sintaks:
WHILE (condition) DO BEGIN
statement;
END;
Contoh penggunaan WHILE...DO:
i:=10;
while i>2 do begin
i:=i-2;
writeln(i);
end;
REPEAT...UNTIL berfungsi hampir sama dengan WHILE...DO. Pada REPEAT...UNTIL, looping akan berhenti justru ketika kondisi bernilai TRUE. Selain itu kondisi akan diuji pada akhir perulangan sehingga blok di dalam perulangan akan dijalankan minimal satu kali walaupun kondisi yang ada masih FALSE.
Sintaks:
REPEAT
statement;
UNTIL (condition);
Contoh penggunaan REPEAT...UNTIL:
i:=10;
repeat
i:=i-3;
writeln(i);
until i<1;
Dari penggalan program di atas, dapat dilihat bahwa REPEAT...UNTIL tidak memerlukan BEGIN dan END untuk menjalankan suatu blok statement.
TIPS: Gunakan variabel i, j, k, dan seterusnya untuk menandai indeks perulangan atau
looping.
Sumber: http://etersoul.com/comptius/comptius_programming.pdf
Turbo Pascal
Pengenalan Pascal
Pascal merupakan salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi. Pemrograman tingkat tinggi menandakan bahwa Pascal banyak menggunakan bahasa manusia dalam penulisan sintaksnya.
Beberapa bahasa pemrograman tingkat tinggi lainnya yang ada yaitu BASIC dan DELPHI. Sedangkan bahasa pemrograman tingkat rendah yaitu bahasa pemrograman yang masih banyak menggunakan tanda-tanda sehingga bahasa ini cenderung lebih “kotor”. Beberapa bahasa pemrograman tingkat rendah yang sering digunakan adalah C, C++ dan Java. Mari kita melihat perbedaan antara bahasa Pascal dan C untuk pembanding dalam sintaks yang digunakan:
PASCAL
uses crt;
var a : integer;
begin
clrscr;
writeln('Masukkan nilai antara 0 sampai 100 : ');
readln(a);
if a > 5 then begin
writeln('Nilai a lebih besar dari 5');
writeln('Tekan sembarang tombol untuk keluar');
end
else begin
writeln('Nilai a lebih kecil atau sama dengan 5');
writeln('Tekan sembarang tombol untuk keluar');
end;
readkey;
end.
C
#include
#include
int a;
void main() {
clrscr();
printf(“Masukkan nilai antara 0 sampai 100 : “);
scanf(“%d”, &a);
if (a > 5) {
printf(“Nilai a lebih besar dari 5\nTekan sembarang tombol untuk keluar”);
} else {
printf(“Nilai a lebih kecil atau sama dengan 5\nTekan sembarang tombol
untuk keluar”);
}
getch();
}
Dua penggalan program di atas akan menghasilkan program yang sama persis yaitu meminta sebuah input berupa angka antara 0 sampai 100. Kemudian sebuah tulisan akan muncul tergantung dari nilai input yang dimasukkan. Dari 2 bahasa tersebut, dapat dilihat bahwa dalam bahasa Pascal lebih sederhana dan lebih banyak menggunakan bahasa manusia. Sedangkan dalam bahasa C, lebih banyak penggunaan simbol.
Turbo Pascal dan C merupakan program compiler. Compiler sendiri berarti program yang menerjemahkan tulisan berupa kode program menjadi bahasa mesin yang dapat dimengerti oleh komputer. Proses yang dilakukan disebut compile atau compiling. Suatu program dapat di-compile dengan menggunakan kombinasi tombol Alt + F9. Sedangkan untuk menjalankan program, tombol yang dapat digunakan adalah Ctrl + F9. Bila selama proses compile terdapat error atau kesalahan dalam penulisan program, maka Turbo Pascal atau C akan memberitahukan letak kesalahan tersebut sehingga pengguna dapat memperbaikinya di halaman editor.
Turbo Pascal merupakan bahasa yang case insensitive yang berarti penulisan dalam huruf kapital maupun huruf kecil tidak dipermasalahkan. Akan tetapi pada C yang case sensitive, maka penulisan huruf kapital atau kecil harus benar-benar diperhatikan. Untuk pembahasan berikutnya, kita akan menggunakan program Turbo Pascal dengan bahasa pemrograman Pascal sebagai pengantar contoh. Perlu diingat bahwa bila anda telah menguasai satu bahasa pemrograman, maka anda akan dengan cukup mudah berpindah ke bahasa pemrograman lainnya selama anda memiliki dasar algoritma dan logika yang baik. Oleh sebab itu, pada pembahasan yang selanjutnya, yang akan ditekankan adalah algoritma dan logika, bukan sintaks dan function / procedure yang terdapat dalam Turbo Pascal. Function atau procedure yang telah disediakan oleh Turbo Pascal dapat anda pelajari sendiri penggunaannya melalui Help yang terdapat di Turbo Pascal.
Struktur kode
Pada setiap kode pemrograman, terdapat aturan yang harus dipatuhi agar program
tersebut dapat menjalankan (compile) suatu program dengan baik tanpa error. Struktur utama pada Turbo Pascal adalah sebagai berikut.
program ... ; {deklarasi nama program}
uses ... ; {deklarasi penggunaan unit}
label ... ; {deklarasi label}
const ... ; {deklarasi konstant}
type ... ; {deklarasi tipe data}
var ... ; {deklarasi variabel}
procedure ... ; {deklarasi procedure}
function ... ; {deklarasi function}
begin
statement; {program ditulis di sini}
...
end.
Tulisan yang diapit oleh tanda kurung kurawal {} adalah comment dan tidak dianggap sebagai bagian program ketika di-compile oleh compiler. Pada baris pertama, anda dapat mendeklrasikan nama program. Umumnya untuk mengefisiensikan pengerjaan suatu program (khususnya pada lomba), baris pertama dapat diacuhkan atau dilewatkan. Baris kedua yaitu “USES” merupakan deklarasi penggunaan unit dalam Turbo Pascal. Unit merupakan bagian dari program yang berisi kumpulan function dan procedure. Contoh fungsi yang banyak digunakan adalah CRT, dengan function yang terdapat di dalamnya yaitu clrscr dan readkey. Anda dapat menjalankan suatu program tanpa menggunakan USES, akan tetapi anda hanya dapat menggunakan function dan procedure yang sudah terkandung secara native dalam Turbo Pascal. Contohnya anda tidak dapat menggunakan clrscr atau readkey tanpa CRT, tetapi bisa menggunakan writeln dan readln tanpa CRT tersebut karena CRT merupakan unit untuk pengolahan output ke layar dan input dari keyboard.
Label digunakan bersamaan dengan keyword GOTO. GOTO sendiri jarang digunakan karena tidak efisien dan cenderung membingungkan penggunanya. Const digunakan untuk mendeklarasikan suatu konstan. Konstan merupakan suatu keyword yang memiliki nilai tertentu. Misalnya bila anda mendeklrasikan PI sebagai 3.14, maka ketika anda menggunakan PI pada baris program, PI akan digantikan dengan 3.14. Type digunakan untuk mendeklarasikan suatu tipe data baru dari tipe data yang sudah ada sebelumnya. Berguna ketika harus menggunakan pointer.
Var digunakan untuk mendeklarasikan suatu variabel. Variabel yang dideklarasikan harus memiliki tipe data tertentu. Penjelasan dalam penggunaan variabel akan dibahas di bagian berikutnya.
Procedure dan function merupakan sub-program. Procedure tidak mengembalikan nilai, sedangkan function mengembalikan nilai. Procedure dan function mengandung suatu penggalan program yang dapat dipanggil oleh program utama atau sub-program yang lainnya. Bila anda belum mengerti maksud dari “mengembalikan nilai” maka anda dapat membayangkan bahwa hasil dari function dapat dimasukkan ke dalam suatu variabel atau menghasilkan suatu nilai, sedangkan procedure hanya menjalankan suatu potongan program. Contoh procedure adalah writeln dan clrscr karena kedua procedure tersebut tidak mengembalikan nilai apapun. Sedangkan contoh function adalah “sqrt” yang akan mengembalikan nilai berupa akar kuadrat dari bilangan yang dimasukkan. Sebagai informasi: “procedure” adalah istilah yang digunakan pada Pascal. Pada bahasa pemrograman yang lainnya, biasa disebut “function yang tidak mengembalikan nilai” atau “void function”. Program utama yang akan dijalankan oleh Turbo Pascal dapat ditulis diantara BEGIN sampai dengan END.
Variabel dan tipe data
Terdapat beberapa tipe data yang dapat dipergunakan dalam suatu variabel, di antaranya adalah (beserta range yang dapat diterima):
Integer
Integer (-2^15 sampai 2^15), word (0 sampai 2^16), shortint (-2^7 sampai 2^7), byte (0
sampai 2^7), longint (-2^23 sampai 2^23)
Float / Real
Real (6 byte), singel (4 byte), double (8 byte), extended (10 byte), comp (8 byte)
Boolean
Bernilai TRUE atau FALSE (1 atau 0)
Char
Merupakan integer yang telah dikonversikan ke kode ASCII.
Array
Merupakan deretan suatu variabel yang bertipe data sama. Pembahasan yang lebih lengkap akan terdapat di bagian tersendiri. String merupakan array dari char. Algoritma dasar Pada dasarnya terdapat beberapa algoritma yang harus dikuasai dalam pemrograman yaitu:
1. Operator
2. Input/output: Bagaimana meminta suatu input dan menampilkan suatu output.
3. Selection: Bagaimana membuat program yang dapat memilih bagian yang akan
dijalankan.
4. Repetition / looping: Bagaimana membuat program yang dapat mengulang
suatu bagian program yang dijalankan.
Rangkuman operator
Dalam bahasa pemrograman, sebuah proses dibagi menjadi 2 yaitu operand dan operator. Operand dapat berupa variabel atau nilai. Sedangkan operator merupakan tanda-tanda yang dipakai untuk mengolah. Terdapat banyak jenis operator, tapi 4 jenis yang perlu dipelajari untuk saat ini adalah assignment operator, arithmatic operator, comparison operator, logical operator. Assignment operator ditandai dengan :=, dan digunakan untuk memberi nilai ke suatu variabel.
Arithmatic operator ditandai dengan *, /, +, -, div, mod. Digunakan untuk pengolahan nilai matematika. Comparison / Relational operator ditandai dengan =, <, >, <=, >=, <>, dan IN.
Digunakan untuk perbandingan 2 nilai sehingga menghasilkan nilai true dan false. Logical operator ditandai dengan AND, OR, XOR dan NOT. Digunakan untuk perbandingan logika antara dua pernyataan atau lebih.
Penting: penggunaan = dan := harus diperhatikan karena penggunaan operator ini
terkadang salah tempat.
Input Output:
Terdapat 2 jenis input/output secara umum yaitu layar/keyboard dan file.
Input menggunakan readln() dan read(). Dalam penggunaan melalui keyboard, kedua procedure ini tidak berbeda. Akan tetapi bila input berasal dari file, kedua procedure akan berbeda dalam mengambil input. Readln() akan mengambil input dalam suatu baris, kemudian cursor akan dipindahkan ke baris selanjutnya. Pada read() akan mengambil input dalam suatu baris, kemudian cursor akan dipindahkan ke sebelah bagian yang diinput. Bila tidak ada lagi bagian yang dapat diinput, maka cursor baru dipindah ke
bawah. Output menggunakan writeln() dan write(). Penggunaannya hampir sama dengan yang read() dan readln(). Pada writeln dan write, keduanya akan berpengaruh baik di file maupun di layar.
Contoh program:
uses crt;
var a,b: integer;
begin
clrscr;
write('Masukkan bilangan antara 1 - 100: ');
readln(a);
b:= a * 2;
writeln('Bilangan yang dimasukkan adalah ', a);
writeln('Bilangan setelah dikali 2 adalah ', b);
readkey;
end.
Rangkuman Selection
Selection merupakan salah satu proses program di samping sequential (pengerjaan secara berurut) dan repetition / looping. Dalam selection, program akan memilih bagian yang akan dijalankan (sehingga terdapat bagian yang tak dijalankan).
Umumnya selection menggunakan IF ... THEN ... ELSE ..., akan tetapi terdapat pula CASE ... OF. Penggunaan IF lebih umum digunakan bila terdapat pilihan yang tidak terlalu banyak dan eksekusi baris program yang panjang.
Blok pertama untuk IF dijalankan bila condition yang digunakan bernilai TRUE,
sedangkan blok ELSE dijalankan bila nilai conditionnya adalah FALSE.
Contoh:
uses crt;
var bil1, bil2: integer;
begin
clrscr;
write('Masukkan bilangan 1 : ');
readln(bil1);
write('Masukkan bilangan 2 : ');
readln(bil2);
if bil1
end
else begin
writeln('Bilangan 2 lebih kecil');
end
readkey;
end.
Penggunaan IF dapat dikombinasikan sehingga suatu blok IF dapat menampung blok IF yang lainnya (nested selection). Penggunaan IF tidak selalu harus selalu bersama ELSE (simple selection). IF juga dapat digunakan lebih dari satu kondisi setelah ELSE (linear selection) atau pada IF yang sama menggunakan operator logika / logical operator (combined selection). Contohnya adalah seperti baris program di bawah:
if (condition1) then begin
if (condition2) then begin
statement1;
stetement2;
end
else if (condition3) then begin
statement3;
statement4;
end
else begin
statement5;
end;
statement6;
statement7;
if (condition4) then begin
statementx;
statementy;
end;
end
else if (conditionx AND conditiony OR conditionz) begin
statement01;
statement02;
end;
Penting: Ada baiknya setiap blok IF selalu dipisahkan dan ditandai dengan spasi kosong atau menggunakan TAB untuk menghindari kebingungan dalam pembuatan blok statement.
Rangkuman Repetition / Looping
Repetition dapat digunakan untuk menjalankan suatu bagian program secara berulang-ulang sesuai dengan kondisi yang ada. Looping pada Pascal menggunakan beberapa keyword seperti FOR...DO, WHILE...DO dan
REPEAT...UNTIL.
FOR...DO dipergunakan ketika nilai yang akan digunakan sudah diketahui dengan nilai yang ada di dalamnya selalu ditambah atau dikurangi satu ketika mengalami perulangan.
Sintaks:
FOR variable := startindex (TO/DOWNTO) endindex DO BEGIN
statement;
END;
Dari sintaks di atas, terdapat dua jenis perubahan yang dapat digunakan, yaitu TO dan DOWNTO. TO akan menghasilkan nilai incremental atau penambahan satu setiap kali terjadi perulangan. Sedangkan DOWNTO akan menghasilkan nilai decremental atau pengurangan satu setiap kali terjadi perulangan.
Contoh penggunaan FOR...DO:
for i:=1 to 10 do begin
write(i,' ');
end;
for j:=10 downto 1 do begin
write(j,' ');
end;
WHILE...DO dapat digunakan tanpa harus ada perubahan pada nilai kondisi. Selama kondisi masih bernilai TRUE, maka perulangan akan dilakukan terus.
Sintaks:
WHILE (condition) DO BEGIN
statement;
END;
Contoh penggunaan WHILE...DO:
i:=10;
while i>2 do begin
i:=i-2;
writeln(i);
end;
REPEAT...UNTIL berfungsi hampir sama dengan WHILE...DO. Pada REPEAT...UNTIL, looping akan berhenti justru ketika kondisi bernilai TRUE. Selain itu kondisi akan diuji pada akhir perulangan sehingga blok di dalam perulangan akan dijalankan minimal satu kali walaupun kondisi yang ada masih FALSE.
Sintaks:
REPEAT
statement;
UNTIL (condition);
Contoh penggunaan REPEAT...UNTIL:
i:=10;
repeat
i:=i-3;
writeln(i);
until i<1;
Dari penggalan program di atas, dapat dilihat bahwa REPEAT...UNTIL tidak memerlukan BEGIN dan END untuk menjalankan suatu blok statement.
TIPS: Gunakan variabel i, j, k, dan seterusnya untuk menandai indeks perulangan atau
looping.
Sumber: http://etersoul.com/comptius/comptius_programming.pdf
Langganan:
Postingan (Atom)